Sudah Saatnya Orang Terkaya Dunia Bertanggung Jawab atas Krisis Iklim

5 hours ago 3

Orang kaya raya (ilustrasi). Sudah saatnya orang terkaya dunia bertanggung jawab atas krisis iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – 10 persen orang terkaya di dunia bertanggung jawab atas dua pertiga pemanasan global sejak 1990. Fakta ini terungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Nature Climate Change, yang memperkuat desakan agar kelompok elite global dimintai pertanggungjawaban atas krisis iklim.

Carl-Friedrich Schleussner, Kepala Integrated Climate Impacts Research Group di International Institute for Applied Systems Analysis, menyatakan para pemilik modal bisa dikenai pajak progresif atas kekayaan dan investasi mereka di sektor tinggi emisi.

“Pajak semacam itu akan jauh lebih adil dibandingkan pajak karbon umum yang justru menekan masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Schleussner seperti dikutip dari France 24, Kamis (8/5/2025).

Namun, upaya global untuk mengenakan pajak lebih tinggi pada kaum superkaya dan korporasi multinasional terhambat, terutama sejak Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Brasil sempat mendorong penerapan pajak dua persen untuk individu dengan aset di atas satu miliar dolar AS saat menjadi tuan rumah G20 tahun lalu. Meski para pemimpin G20 sepakat pentingnya mengenakan pajak pada individu ultra-kaya, hingga kini belum ada tindak lanjut konkret.

Upaya global untuk menerapkan pajak korporasi minimum 15 persen bagi perusahaan multinasional yang disepakati 140 negara pada 2021 juga mandek.

Menurut Forbes, hampir sepertiga dari miliarder dunia berasal dari Amerika Serikat, jumlah yang melampaui gabungan dari Cina, India, dan Jerman.

Organisasi anti-kemiskinan Oxfam mencatat bahwa dalam satu dekade terakhir, kekayaan 1 persen orang terkaya di dunia melonjak sebesar 42 triliun dolar AS.

Saat ini, kelompok 1 persen tersebut menguasai lebih banyak kekayaan dibandingkan gabungan 95 persen penduduk termiskin di dunia.

Read Entire Article
Politics | | | |