REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/5/2025) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor properti. IHSG ditutup melemah 98,48 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.827,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,29 poin atau 1,71 persen ke posisi 763,76.
“Kondisi secara teknikal yang sudah overbought, serta data cadangan devisa yang turun memicu terjadinya profit taking setelah IHSG mengalami reli sekitar sebulan terakhir," ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Kamis.
Dari dalam negeri, data cadangan devisa Indonesia periode April 2025 turun dari 157,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 152,5 miliar dolar AS, yang merupakan level terendah sejak November 2024. Penurunan ini disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Meskipun demikian, cadangan devisa ini masih setara 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah, atau jauh di atas standar kecukupan internasional 3 bulan impor.
Dari mancanegara, pasar mengantisipasi penurunan suku bunga oleh The Bank of England (BoE) sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen pada Kamis (08/05), di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi akibat tarif.
Inggris dilaporkan juga akan menjadi negara pertama yang menandatangani kesepakatan dagang dengan AS.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang menguat sebesar 1,02 persen, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik sebesar 0,62 persen.
Sedangkan, sembilan sektor menurun yaitu sektor properti turun paling dalam minus sebesar 2,61 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan teknologi yang masing-masing turun sebesar 1,88 persen dan 1,43 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DKHH, TGUK, SURI, BEER dan JATI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BATR, PPRI, DMAS, PNSE dan OPMS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.622.445 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 38,44 miliar lembar saham senilai Rp14,85 triliun. Sebanyak 228 saham naik 393 saham menurun, dan 184 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 148,97 poin atau 0,41 persen ke 36,928,63, indeks Shanghai menguat 9,33 poin atau 0,28 persen ke 3.352,00, indeks Kuala Lumpur melemah 7,16 poin atau 0,46 persen ke 1.542,74, dan indeks Strait Times melemah 17,15 poin atau 0,44 persen ke 3.842,22.
sumber : Antara