Gaza Darurat Kelaparan, Yayasan AMAL Bantu 300 Paket Makanan Hangat di Beit Hanoun

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di tengah krisis kemanusiaan yang kian memburuk di Gaza, Yayasan Amanah Kemanusiaan Global (AMAL) kembali memberikan secercah harapan. Belum lama ini, Ahad (4/5/2025) AMAL mendistribusikan 300 paket makanan hangat kepada keluarga terdampak konflik di Beit Hanoun, Gaza Utara.

Aksi ini merupakan bagian dari respon darurat AMAL untuk membantu warga yang terjebak dalam kondisi kelaparan ekstrem akibat blokade dan konflik berkepanjangan.

Situasi di Gaza kini berada di titik paling genting. Berdasarkan data terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) Maret 2025, sebanyak 98 persen populasi atau setara 2,3 juta jiwa mengalami kerawanan pangan akut.

Bahkan, 65 persen dari mereka telah berada dalam kategori ‘bencana kelaparan’ atau Fase 5 IPC, tingkat tertinggi dalam klasifikasi krisis pangan. Menurut laporan UNOCHA pada Februari 2025, lebih dari 1,8 juta orang kini sepenuhnya bergantung pada bantuan makanan untuk bertahan hidup.

Dalam kondisi separah ini, setiap bantuan berarti segalanya. Bagi warga Gaza, satu paket makanan hangat bukan hanya pengisi perut, tetapi juga wujud solidaritas dari dunia luar bahwa mereka tidak dilupakan. 

Yang paling menyayat hati, krisis ini menghantam paling keras kelompok paling rentan. Menurut laporan WHO per April 2025, empat dari sepuluh anak balita di Gaza Utara kini menderita gizi buruk akut. Menurut laporan UNICEF pada Maret 2025, tujuh dari sepuluh ibu hamil mengalami anemia parah, mengancam keselamatan dua generasi sekaligus. Setiap harinya, menurut laporan PBB, sekitar 25 jiwa kehilangan nyawa karena kelaparan atau penyakit yang berkaitan. 

"Kami tidak bisa berdiam diri melihat penderitaan ini. Setiap paket makanan yang kami distribusikan adalah upaya menyelamatkan nyawa," ujar salah seorang relawan AMAL, sambil menambahkan bahwa kondisi di lapangan jauh lebih buruk dari yang bisa dibayangkan.

Beit Hanoun, Dari Kota Subur Menjadi Simbol Penderitaan

Sebelum konflik Oktober 2023, Beit Hanoun yang luasnya 12,5 km persegi dikenal sebagai daerah pertanian subur dengan iklim Mediterania yang mendukung perkebunan zaitun dan stroberi. Kini, kota dengan populasi sekitar 50.000 jiwa ini berubah menjadi salah satu wilayah paling terdampak dengan akses makanan dan air bersih yang nyaris tidak ada.

AMAL menargetkan distribusi 10.000 paket makanan pada 2025. Namun, untuk bisa merealisasikan bantuan ini, AMAL membutuhkan dukungan semua pihak. Setiap jam, setiap menit, nyawa terancam. Donasi dapat disalurkan melalui link http://s.id/pembacarepublika .

Read Entire Article
Politics | | | |