Syafaat Sahabat Saleh

7 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia adalah makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupannya, tiap orang akan berteman atau bahkan menjalin persahabatan.

Islam mengajarkan umatnya agar selektif dalam memilih teman. Sebab, implikasi pertemanan tidak hanya di dunia ini, melainkan juga akhirat kelak.

اَلۡاَخِلَّاۤءُ يَوۡمَٮِٕذٍۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الۡمُتَّقِيۡنَ

"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa" (QS az-Zukhruf: 67).

Manusia selalu berkeinginan untuk berinteraksi atau berteman dengan yang lain, sehingga disebut makhluk sosial (homo socius). Allah SWT menciptakan manusia berbeda-beda dari suku, bangsa, dan bahasa untuk saling mengenal.

Islam mengajarkan kita agar teliti dalam memilih teman. Tidak sedikit orang yang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh berteman dengan orang yang salah. Namun, tidak sedikit pula orang yang mendapatkan kebaikan dan hidayah karena bergaul dengan orang-orang yang saleh.

Bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata: “Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh, maka peganglah erat-erat.”

Banyaknya kenangan dalam ketaatan merupakan langkah bersama yang akan menjadi hujjah (alasan) saling bertanya keberadaan kita di surga. Tanyakanlah jika engkau tidak menjumpaiku di surga.

Ibnul Jauzi berkata kepada sahabat-sahabatnya: “Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ‘Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Hasan al-Bashri berkata: “Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”

Dalam hadis, Nabi SAW bersabda, “Setelah orang-orang Mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: ‘Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji’.”

sumber : Hikmah Republika oleh Biki Zulkifri Rahmat

Read Entire Article
Politics | | | |