REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL – Denting Gamelan Bali yang dibawakan Grup Giri Kedaton terdengar dinamis dan indah, memenuhi seisi ruang Gedung Pertunjukan Fakultas Musik Université de Montréal yang dipadati sekitar 400 penonton, Sabtu malam (20/12/2025). Penampilan mereka yang perkaya dengan sejumlah penari seolah membawa hadirin menembus jarak ribuan kilometer menuju Pulau Dewata. Terlebih dengan dukungan ragam jajanan pasar Nusantara dari KBRI Ottawa.
Melalui penampilan itu, publik Kanada tidak hanya menikmati konser musik tradisional, tetapi juga diajak menyelami nilai harmoni, spiritualitas, dan kebersamaan yang menjadi jiwa budaya Indonesia. Lebih dari sekadar pertunjukan, malam itu menjadi wujud diplomasi budaya Indonesia—sekaligus tourism hook yang menggugah minat untuk mengunjungi Indonesia dan merasakan langsung kekayaan budaya, keindahan alam, serta keramahan masyarakatnya.
Di bawah arahan artistik Pierre Paré-Blais bersama I Putu Arya Deva Suryanegara, Giri Kedaton membawakan tujuh repertoar gamelan Bali yang kaya akan kompleksitas ritme dan kedalaman makna—dimana 1 di antaranya merupakan karya orisinal anggota Giri Kedaton. Pertunjukan ini turut melibatkan sekitar 40 orang, yaitu mahasiswa kelas gamelan Université de Montréal, anggota tetap Giri Kedaton, dan sejumlah penari. Hal ini mencerminkan proses transmisi budaya yang hidup dan berkelanjutan lintas generasi.
Konser tersebut turut dihadiri dan dibuka dengan sambutan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Muhsin Syihab, yang disampaikan dalam Bahasa Prancis, menyesuaikan audiens yang merupakan penutur Bahasa Prancis. “Selama puluhan tahun Giri Kedaton telah berperan sebagai jembatan budaya Indonesia–Kanada melalui gamelan Bali, sekaligus memperkenalkan nilai harmoni, kebersamaan, dan keseimbangan yang menjadi inti budaya Indonesia”, tegas Dubes Muhsin di hadapan ratusan penonton.
Dubes Muhsin juga menyampaikan bahwa Giri Kedaton merupakan salah satu penerima Penghargaan Kebudayaan yang diberikan KBRI Ottawa pada Agustus 2025. Ia menutup sambutannya dengan mengundang seluruh hadirin untuk merasakan langsung kekayaan budaya Indonesia dengan berkunjung ke Indonesia.
Pierre Paré-Blais—dalam balutan pakaian tradisional tari topeng keras Bali—menjelaskan bahwa terdapat lebih dari 40 penampil, termasuk 12 mahasiswa dan 12 penari yang terlibat dalam konser musim dingin yang telah dipersiapkan sejak September 2025.
“Malam ini kami melaksanakan konser musim dingin tahun di Université de Montréal yang telah menjadi tradisi. Kami sudah berlatih sejak September (2025). Kami merasa beruntung karena sejumlah musisi asli Bali tiba bulan lalu guna mempersiapkan diri untuk konser ini.”, pungkas Pierre.
Konser ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Giri Kedaton dalam menjaga keaslian tradisi gamelan Bali sekaligus menjadikannya relevan bagi audiens global.
Antusiasme juga tampak dari para penonton Kanada. Seorang penonton asal Montréal bernama Norman, yang pernah belajar Bahasa Indonesia di Indonesia, mengaku terkesan dengan pengalaman gamelan Bali yang dipertunjukkan. “Gamelannya baik (bagus) sekali, saya sangat senang dan menjadi lebih rindu Indonesia.” tuturnya seusai konser.
Giri Kedaton merupakan kelompok gamelan Bali yang berbasis di Université de Montréal yang telah konsisten mempromosikan Indonesia sejak pertengahan tahun 1990-an. Mereka juga telah berkontribusi terhadap masuknya Gamelan Bali ke kurikulum Fakultas Musik universitas di kota terbesar kedua di Kanada tersebut.
Konser Giri Kedaton di Université de Montréal kembali menegaskan peran seni sebagai bahasa universal yang mampu melintasi batas geografis dan budaya. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif kebudayaan yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada publik Kanada serta memperkuat persahabatan Indonesia–Kanada melalui pendekatan people-to-people.

2 hours ago
4












































