Undip Bebaskan UKT Mahasiswa yang Keluarganya Jadi Korban Bencana Sumatera

6 hours ago 8

Tim SAR memandu warga menyeberangi air menggunakan tali di kawasan Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Ahad (14/12/2025). Air sungai di permukiman terdampak banjir bandang tersebut kembali meluap dan membuat sejumlah warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) untuk mahasiswa yang keluarganya terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera. Saat ini Undip juga masih menggalang dana bantuan untuk disalurkan ke Sumatera. 

"Untuk mahasiswa Undip yang keluarganya terdampak bencana banjir di Sumatera, Undip menyediakan mekanisme bantuan yang terdiri dari pembebasan UKT, pemberian biaya hidup, fasilitas- pembelajaran, dan bentuk bantuan lainnya," kata Undip dalam keterangannya, Ahad (14/12/2025). 

Undip telah mendata 95 mahasiswa (S1, S2, S3) dari berbagai fakultas/sekolah di universitasnya yang akan diberikan bantuan. "Jumlah ini mungkin akan bertambah karena proses pendataan masih terus berjalan," ungkap Undip. 

Undip mengatakan, saat ini pihaknya masih terus terus melakukan penggalangan dana dari civitas academica dan masyarakat untuk disalurkan langsung ke daerah-daerah terdampak bencana Sumatera. "Penggalangan dana Undip dilakukan di bawah koordinasi D-DART (Diponegoro Disaster Assistance Response Team) dan BEM Undip untuk mempercepat penyaluran ke korban yang membutuhkan," katanya. 

Selain bantuan dana, saat ini Undip tengah mempersiapkan pengiriman teknologi desalinasi air siap minum ke lokasi terdampak bencana. Hal itu diharapman dapat membantu ketersediaan air bersih bagi masyarakat dan relawan di kawasan pengungsian.

"Pada Senin, 15 Desember 2025, rencana satu dari tiga mesin desalinasi air minum akan dikirim ke lokasi bencana dengan jalur darat," kata Undip. 

Undip menyampaikan, mereka telah memberangkatkan dua tim D-DART ke Sumatera Barat. D-DART membawa para ahli penanganan pascabencana dari klaster kesehatan dan pendampingan psikososial serta penyediaan logistik. 

"Melalui rangkaian upaya ini, Undip berharap dapat meringankan beban masyarakat Sumatera dan mempercepat pulihnya kehidupan mereka kembali. Duka Sumatera adalah duka bangsa ini. Saudara kita di Sumatera tidak boleh kita biarkan merasa sendirian," kata Undip.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Sabtu (13/12/2025), jumlah korban tewas akibat bencana di Sumatera mencapai 1.006 jiwa. Sementara jumlah korban hilang sebanyak 217 orang.

Read Entire Article
Politics | | | |