Uuppss.. Para Ilmuwan Temukan Senyawa Terkait Kanker dalam Makanan Sehari-hari

9 hours ago 9
iStockiStock

Di dunia yang sadar kesehatan saat ini, banyak orang memilih untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur. Namun yang mengejutkan, bahkan makanan sehat ini terkadang mengandung zat berbahaya yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik, atau PAH.

Senyawa beracun ini dapat masuk ke dalam makanan kita melalui polusi lingkungan atau selama metode memasak seperti memanggang, menggoreng, mengasapi, dan membakar.

Beberapa PAH diketahui meningkatkan risiko kanker, sehingga penting untuk mendeteksinya secara akurat dalam makanan yang kita konsumsi.

Sebelumnya, para ilmuwan menggunakan metode seperti ekstraksi fase padat atau cair-cair untuk menemukan PAH.

Metode ini berhasil, tetapi seringkali lambat, membutuhkan banyak tenaga kerja, dan tidak ramah lingkungan.

Untuk meningkatkan proses ini, para peneliti kini menggunakan teknik yang disebut QuEChERS —singkatan dari Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged, and Safe (Cepat, Mudah, Murah, Efektif, Tangguh, dan Aman).

Metode ini mempercepat pengujian makanan, meningkatkan akurasi, dan menggunakan lebih sedikit bahan kimia berbahaya.

Tim peneliti di Seoul National University of Science and Technology, yang dipimpin oleh Profesor Joon-Goo Lee, baru-baru ini menggunakan metode QuEChERS untuk mendeteksi delapan jenis PAH dalam makanan.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Food Science and Biotechnology.

Para peneliti menggunakan asetonitril untuk mengekstrak PAH dari makanan, diikuti dengan pemurnian menggunakan berbagai sorben.

Mereka menguji berbagai jenis makanan dan memastikan bahwa metode QuEChERS memberikan hasil yang konsisten dan andal.

Temuan mereka menunjukkan hasil kalibrasi yang sangat baik untuk kedelapan PAH, dengan tingkat deteksi serendah 0,006 µg/kg.

Tingkat pemulihan —seberapa banyak zat yang berhasil diidentifikasi— sangat tinggi: antara 86% dan 110%, tergantung pada tingkat konsentrasi.

Presisi hasil ini juga tinggi, menunjukkan bahwa metode ini akurat dan dapat diandalkan.

Profesor Lee mengatakan, “Metode ini tidak hanya menyederhanakan proses pengujian tetapi juga bekerja secara efisien di berbagai jenis makanan. Ini merupakan langkah maju yang besar dibandingkan dengan teknik lama.”

Metode ini dapat membantu perusahaan makanan menguji zat beracun secara lebih efisien, meningkatkan pemeriksaan keamanan, mengurangi biaya, dan bahkan membuat tempat kerja lebih aman bagi pekerja laboratorium.

Metode ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

“Penelitian kami membantu melindungi kesehatan masyarakat dengan memastikan makanan kita aman,” pungkas Prof. Lee.

Teknik baru ini menunjukkan harapan dalam menjaga keamanan makanan kita sekaligus mendukung pengujian laboratorium yang lebih bersih, lebih cepat, dan lebih terjangkau.

Read Entire Article
Politics | | | |