Viral Warga Sakit Ditandu Gegara Jalan Rusak di Bandung Barat, Ini Kata Kades

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sebuah video yang menampilkan perjuangan menandu seorang warga yang sakit dengan alat seadanya dan berjalan kaki viral di media sosial. Mereka menyusuri jalan rusak untuk membawa warga ke fasilitas kesehatan terdekat.

Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Dalam video yang beredar, terlihat beberapa orang warga menggotong seorang pasien sakit dengan bambu dan sarung. Mereka menempuh jalan rusak dengan kondisi tanah merah dan berbatu.

"Betul kejadiannya hari Kamis kemarin, itu karena jalan rusak dan ada longsor jadi ambulans gak bisa masuk. Makanya ditandu jalan kaki," ujar Kepala Desa Wangunsari, Dadang Hermawan saat dikonfirmasi, Senin (21/4).

Dadang mengatakan, warga sakit yang ditandu itu merupakan lansia bernama Eben, warga Kampung Citiis, RT 06/06, Desa Wangunsari. Saat itu, korban mengalami serangan stroke sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.

Namun karena akses jalan yang rusak dan ada titik yang diterjang longsor, akhirnya ambulans tidak bisa menjemput pasien hingga ke rumahnya. Pasien tersebut akhrinya terpaksa ditandu oleh warga yang harus berjalan kaki sepanjang 800 meter.

"Pasien berasal daei Kampung Citiis. Mereka jalan tandu sepanjang 800 mater, rencangnanya mau dibawa ke RSUD Cililin," kata Dadang.

Dadang mengakui jalan menuju kampung Citiis rusak parah sejak tahun 2020. Jalan sepanjang 4 kilometer itu merupakan aset pemerintah desa yang direncanakan direnovasi tahun 2020. Namun, karena kendala pandemi COVID-19, anggaran perbaikan jalan dialihkan untuk penanggulangan kesehatan.

Saat itu, jalan tersebut tak bisa dilalui kendaraan roda empat apalagi saat hujan turun. Selain belum tersentuh perbaikan, jalan itu kerap rusak karena kirmir belum diperbaiki sehingga tatkala hujan air masuk ke badan jalan. Ditambah, akses jalan ini rawan longsor karena tanah labil dan kontur berbukit.

"Di RPJMD sudah dimasukkan sejak 2020 untuk diperbaiki, tapi karena Corona kegiatan infrastruktur tergerus pemulihan COVID-19 karena harus ada BLT dan lainnya. InsyaAllah tahun 2025 bakal ada perbaikan bertahap," kata dia.

Read Entire Article
Politics | | | |