Wow...iRonCub3, Robot Humanoid Terbang Bertenaga Jet Pertama yang Berhasil Lepas Landas

6 hours ago 5
iRonCub3 merupakan evolusi teknologi dari prototipe sebelumnya dan didasarkan pada generasi terbaru robot humanoid iCub (iCub3), yang dikembangkan untuk dioperasikan dari jarak jauh. Robot ini mengintegrasikan empat mesin jet, dua dipasang di lengan dan dua di jetpack yang terpasang di punggung robot/IIT-Istituto Italiano di Tecnologia.iRonCub3 merupakan evolusi teknologi dari prototipe sebelumnya dan didasarkan pada generasi terbaru robot humanoid iCub (iCub3), yang dikembangkan untuk dioperasikan dari jarak jauh. Robot ini mengintegrasikan empat mesin jet, dua dipasang di lengan dan dua di jetpack yang terpasang di punggung robot/IIT-Istituto Italiano di Tecnologia.

Ilmuwan di Italian Institute of Technology (IIT) telah mencapai sesuatu yang luar biasa — mereka berhasil menerbangkan robot humanoid menggunakan mesin jet dan kecerdasan buatan.

Robot yang diberi nama iRonCub3 ini merupakan robot pertama yang dirancang untuk terbang menggunakan turbin jet kecil sambil mempertahankan tubuh dan keseimbangan seperti manusia.

Terobosan ini tidak terjadi dalam semalam. Butuh waktu dua tahun penelitian, pengujian, dan desain ulang untuk menerbangkan iRonCub3.

Dalam pengujian terakhirnya, robot tersebut berhasil mengangkat dirinya sendiri sekitar 50 sentimeter ke udara dan melayang dengan stabil.

Ini mungkin terdengar seperti langkah kecil, tetapi ini merupakan lompatan besar bagi robotika, terutama mengingat tantangan dalam membuat robot berbentuk manusia terbang dengan cara yang terkendali dan stabil.

iRonCub3 didasarkan pada robot sebelumnya yang disebut iCub3. Namun, versi baru ini menyertakan empat mesin jet — dua dipasang di lengannya dan dua lagi pada struktur seperti ransel.

Untuk menangani panas dan tenaga mesin, robot harus didesain ulang dengan rangka titanium dan penutup tahan panas.

Dengan berat sekitar 70 kilogram, robot dapat menghasilkan daya dorong yang lebih dari cukup untuk mengangkat dirinya sendiri, bahkan dalam kondisi berangin atau tidak terduga.

Yang membuat robot ini benar-benar istimewa adalah kombinasi desain berteknologi tinggi, kecerdasan buatan, dan sistem kontrol canggih.

Tidak seperti drone, yang simetris dan kompak, iRonCub3 memiliki anggota tubuh yang bergerak dan bentuk yang tidak rata, membuat kontrol penerbangan jauh lebih rumit.

Setiap gerakan lengan atau kakinya mengubah aliran udara di sekitarnya, sehingga robot perlu menyesuaikan keseimbangannya secara konstan.

Untuk mengelola semua ini, tim peneliti bekerja sama dengan para ahli dari Politeknik Milan dan Universitas Stanford. Mereka menggunakan pengujian terowongan angin, simulasi komputer, dan model berbasis AI untuk memahami bagaimana tubuh robot berinteraksi dengan udara.

Model-model ini didukung oleh jaringan saraf yang membantu robot menyesuaikan penerbangannya secara real time, bahkan di udara yang bergejolak atau selama pergantian mesin.

Para peneliti juga harus mempertimbangkan panas — mesinnya dapat mencapai suhu 800°C.

Fitur desain khusus ditambahkan untuk menjaga robot tetap aman dan stabil dalam kondisi ekstrem seperti itu.

Pengembangan iRonCub3 merupakan bagian dari tujuan yang lebih besar untuk menciptakan robot yang dapat bergerak baik di darat maupun di udara.

Humanoid terbang ini suatu hari nanti dapat membantu misi pencarian dan penyelamatan, menjelajahi area berbahaya, atau melakukan inspeksi di tempat yang terlalu berisiko bagi manusia.

Untuk saat ini, uji terbang terbatas pada fasilitas IIT sendiri, tetapi segera, pengujian yang lebih canggih akan dimulai di Bandara Genoa di zona keselamatan khusus.

Proyek ini menandai langkah maju yang besar dalam robotika, yang menunjukkan bahwa menggabungkan propulsi jet dan AI dapat memberi robot kemampuan untuk terbang seperti yang belum pernah ada sebelumnya.

Read Entire Article
Politics | | | |