REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Di tengah-tengah eskalasi militer yang berbahaya dengan Iran, sementara Israel menutup wilayah udaranya dan mencegah maskapai penerbangan untuk beroperasi, perkiraan resmi menunjukkan bahwa sekitar 100 ribu warga Israel telah terjebak di luar negeri sejak awal serangan.
Ini terjadi tanpa visi yang jelas tentang kapan akan kembali atau rencana resmi untuk membawa mereka kembali.
Sebuah laporan dari surat kabar ekonomi Israel "The Marker" mengungkapkan tingkat kesulitan keuangan dan kemanusiaan yang dihadapi orang-orang ini, di tengah kebingungan pemerintah mengenai mekanisme evakuasi, dan hampir tidak adanya komitmen untuk memberi mereka kompensasi ekonomi.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa rencana Otoritas Bandara Israel didasarkan pada pengoperasian jembatan udara yang akan membawa para pengungsi yang terdampar kembali ke negara itu dengan memanfaatkan kesenjangan waktu antara peluncuran rudal Iran, dengan menggunakan pesawat-pesawat Israel yang saat ini berada di luar negeri.
Menurut perkiraan para ahli, jumlah pemulangan tidak akan melebihi 3.000 orang per hari dalam skenario terbaik, yang berarti prosesnya akan memakan waktu setidaknya satu bulan penuh.
Semua ini mengasumsikan kemampuan keamanan untuk mengurangi waktu penerbangan dan kecepatan luar biasa dalam menyelesaikan prosedur di dalam Bandara Ben Gurion, yang tidak dapat dijamin, menurut surat kabar tersebut.
Pengumuman membuka bandara atau mengatur penerbangan pulang saja bisa mengubahnya menjadi target langsung rudal Iran, menurut surat kabar itu.
Kementerian Transportasi sedang mempertimbangkan kemungkinan evakuasi maritim, tetapi bahkan ide ini belum mendapat persetujuan keamanan sejauh ini, mengingat risiko keamanan terhadap kapal-kapal di dekat pantai Israel, The Marker menambahkan.
Mengurangi beban keuangan
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa meskipun perusahaan asuransi telah setuju untuk memperluas cakupan asuransi kesehatan bagi mereka yang terdampar di luar negeri.
BACA JUGA: Terungkap, Ternyata Elite IAEA Main Mata dengan Israel Soal Laporan Nuklir Iran
Ini hanya mencakup kondisi kesehatan saja, dan tidak mencakup biaya akomodasi dan hidup, yang dapat berlangsung selama berpekan-pekan.
Hal ini berarti bahwa pelancong Israel yang terdampar, jika dia tidak memiliki teman atau kerabat di luar negeri, akan menanggung biaya yang dapat mencapai ribuan atau bahkan puluhan ribu dolar.