Rabu 23 Jul 2025 06:00 WIB
Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Diponegoro digelar di Galeri Nasional.
Rep: Prayogi/ Red: Edwin Dwi Putranto

Pengunjung mengamati karya seni dalam Pameran NYALA : 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Diponegoro, sebuah pameran seni dan sejarah yang mengangkat kembali makna perjuangan Diponegoro melalui perspektif visual, artistik dan interdisipliner. (FOTO : Republika/Prayogi)

Pengunjung mengamati karya seni dalam Pameran NYALA : 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Diponegoro, sebuah pameran seni dan sejarah yang mengangkat kembali makna perjuangan Diponegoro melalui perspektif visual, artistik dan interdisipliner. (FOTO : Republika/Prayogi)

Pameran ini menghadirkan karya seni yang berkaitan dengan Perang Diponegoro, berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa, dan seni media (Imersif, Augmented Reality, Video). (FOTO : Republika/Prayogi)

Selain itu, ada juga artefak berupa arsip, naskah, koin, dan buku-buku terkait Perang Diponegoro. (FOTO : Republika/Prayogi)

Pengunjung mengamati karya seni dalam Pameran NYALA : 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Perang Diponegoro merupakan peristiwa monumental dalam perlawanan Nusantara terhadap pemerintah kolonial Belanda. Peristiwa perang ini menjadikan sebuah refleksi untuk merenungkan nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, pentingnya menjaga martabat bangsa. (FOTO : Republika/Prayogi)

Perang Diponegoro merupakan peristiwa monumental dalam perlawanan Nusantara terhadap pemerintah kolonial Belanda. (FOTO : Republika/Prayogi)

Pengunjung mengamati karya seni dalam Pameran NYALA : 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Diponegoro mengangkat kembali makna perjuangan Diponegoro melalui perspektif visual, artistik dan interdisipliner. (FOTO : Republika/Prayogi)

Pameran ini menghadirkan karya seni yang berkaitan dengan Perang Diponegoro, berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa, dan seni media (Imersif, Augmented Reality, Video). (FOTO : Republika/Prayogi)

Perang Diponegoro merupakan peristiwa monumental dalam perlawanan Nusantara terhadap pemerintah kolonial Belanda. Peristiwa perang ini menjadikan sebuah refleksi untuk merenungkan nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, pentingnya menjaga martabat bangsa. (FOTO : Republika/Prayogi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjung mengamati karya seni dalam Pameran NYALA : 200 Tahun Perang Diponegoro di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Diponegoro, sebuah pameran seni dan sejarah yang mengangkat kembali makna perjuangan Diponegoro melalui perspektif visual, artistik dan interdisipliner. Pameran yang digelar hingga 15 September 2025 menghadirkan 33 karya dari 26 perupa yang dipilih dari berbagai daerah.
Pameran ini menghadirkan karya seni yang berkaitan dengan Perang Diponegoro, berupa lukisan, patung, instalasi, sketsa, dan seni media (Imersif, Augmented Reality, Video).
Selain itu, ada juga artefak berupa arsip, naskah, koin, dan buku-buku terkait Perang Diponegoro.
Perang Diponegoro merupakan peristiwa monumental dalam perlawanan Nusantara terhadap pemerintah kolonial Belanda.
Peristiwa perang ini menjadikan sebuah refleksi untuk merenungkan nilai-nilai kepahlawanan, nasionalisme, pentingnya menjaga martabat bangsa.
sumber : Republika
Berita Lainnya