REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martines Pasaribu menekankan pentingnya generasi Z memahami hilirisasi sebagai fondasi pembangunan ekonomi nasional. Ia menilai, generasi muda kerap mengetahui Indonesia kaya tambang, tetapi belum memahami nilai tambah besar yang bisa dihasilkan dari proses pengolahan sumber daya tersebut.
Hal itu disampaikan Yannes dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 bertema “Energi yang Kuat adalah Energi yang Menjaga Bumi” di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
“Selama ini rekan-rekan muda tahunya negara kita tambangnya banyak. Tapi sering kali belum paham, apa maknanya untuk masa depan mereka sendiri,” ujar Yannes.
Menurut Yannes, pertanyaan generasi muda tentang apa manfaat langsung dari kekayaan tambang Indonesia muncul akibat minimnya pemahaman terhadap proses hilirisasi. Ia mencontohkan, nikel kerap dipersepsikan hanya sebatas bahan baku baterai kendaraan listrik.
“Nikel banyak, terus saya dapat apa? Pertanyaannya itu,” kata dia.
Padahal, lanjut Yannes, baterai bukan sekadar komponen kendaraan listrik, melainkan menjadi pusat ekosistem digital kehidupan modern. Ia menegaskan, baterai berperan penting dalam era kecerdasan buatan (AI), teknologi data, dan sistem digital berbasis konektivitas.
“Baterai ini sebenarnya adalah digital soul atau jiwa digital kita semua,” ucap Yannes.
Yannes mengingatkan, pemahaman terhadap hilirisasi tidak berhenti pada aktivitas pertambangan atau produksi baterai semata, melainkan mencakup rantai nilai panjang dari hulu hingga teknologi mutakhir. Di balik pertambangan, terdapat potensi strategis lain seperti rare earth yang belum banyak diketahui publik.
“Di mana ada tambang bauksit, di mana ada tambang nikel, di situ ada turunan rare earth yang jarang sekali diceritakan,” ujarnya.
Ia pun mendorong generasi muda untuk terus mengeksplorasi pemanfaatan teknologi, termasuk AI, agar mampu memahami lebih dalam potensi mineral strategis Indonesia.
“Eksplorasi terus AI. Kalian akan dapat banyak pengetahuan yang selama ini tertutup,” katanya.
Yannes menegaskan, kekayaan alam Indonesia sejatinya menjadi modal besar untuk mencapai kemakmuran nasional. Namun, hal tersebut sangat bergantung pada tata kelola yang baik dan keterlibatan aktif generasi muda.
“Tidak ada alasan Indonesia tidak makmur, kalau tata kelolanya benar,” ujar Yannes.
Ia memaparkan, Indonesia memiliki posisi strategis dalam pasar mineral global, seperti nikel yang menempati peringkat pertama dunia dan kobalt peringkat kedua. Selain itu, Indonesia juga memiliki unsur penting lain untuk industri baterai masa depan, seperti fosfor dan uranium.
“Kalau semuanya diurus dengan benar, nikel kita peringkat satu dunia. Ini kekuatan besar untuk masa depan,” katanya.
Yannes menyebut generasi Z sebagai penentu arah Indonesia ke depan, terutama menjelang bonus demografi 2030. Ia menilai, Gen Z adalah aset global dalam ekonomi kreatif karena karakter yang kreatif, terkoneksi, dan percaya diri.
“Kalian kreatif, connective, dan confidence. Itu modal besar,” ujar dia.
Ia juga mengkritik narasi hilirisasi yang kerap disampaikan pemerintah dari perspektif makro, sehingga terasa jauh dari realitas anak muda.
“Anak muda akhirnya bertanya, so what? Ini hubungannya dengan hidup saya apa?” kata Yannes.
Menurutnya, hilirisasi sebenarnya berdampak langsung pada kehidupan generasi Z, mulai dari konten digital, industri musik, hingga mobilitas urban seperti skuter listrik. Selain itu, Gen Z saat ini juga menjadi kelompok yang paling diperhitungkan karena pengaruhnya di ruang digital.
“Kalian sekarang kelompok yang paling ditakuti. Salah sedikit bisa langsung ramai,” ucapnya.
Yannes menilai masih ada kesenjangan persepsi generasi muda dalam memandang mineral sebagai sekadar bahan tambang, bukan sebagai penopang teknologi masa depan. Ia mengajak generasi Z mulai melihat baterai sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas digital.
“Bayangkan kalau charger ketinggalan, baterai tinggal 15 persen, itu sudah bikin stres. Di situlah kita sadar betapa vitalnya baterai,” ujarnya.

1 hour ago
2











































