Akui Hamas Tak Bisa Dikalahkan, Panglima Militer Israel Serukan Gencatan Senjata Jangka Panjang

8 hours ago 4

loading...

Panglima militer Israel serukan gencatan senjata jangka panjang. Foto/X/@Osint613

TEL AVIV - Panglima militer Israel Jenderal Eyal Zamir mendesak gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza. Itu sebagai pengakuan bagi Zamir bahwa Hamas memang belum sepenuhnya dikalahkan.

Berbicara dalam pertemuan yang diadakan di pangkalan militer Gililot, yang dihadiri oleh Staf Umum dan komandan operasional senior, Jenderal Zamir memberikan penilaian komprehensif pertamanya sejak perang 7 Oktober dimulai.

Ia menyatakan bahwa militer membutuhkan "jeda operasional" setelah hampir dua tahun pertempuran terus-menerus. Kampanye yang berkepanjangan ini telah mengganggu rencana pembangunan kembali dan modernisasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Ia mencatat bahwa keputusan untuk melanjutkan pertempuran di Gaza dibuat oleh pimpinan politik pada awal tahun 2025.

Jenderal Zamir menekankan bahwa "2026 akan menjadi tahun persiapan, penguatan, dan pembangunan kembali kemampuan tempur."

Ia menjelaskan bahwa untuk tahun kedua berturut-turut, tentara tidak melakukan latihan tembak langsung yang besar, terutama di front utara, yang berdampak negatif pada kesiapannya. Ia mendesak untuk kembali ke "dasar-dasar dan kesiapsiagaan" sebagai prioritas utama.

Menurut penilaian tahunan IDF, perang Gaza yang berkepanjangan—yang terpanjang sejak Perang Atrisi—telah menghasilkan hasil yang tidak meyakinkan di medan perang. Meskipun ada kemajuan militer di lapangan, terutama di Rafah, Hamas tetap tak terkalahkan. Laporan tersebut memperingatkan bahwa penarikan diri dari "poros Morag" dapat memungkinkan para pejuang Hamas untuk kembali ke wilayah yang pernah berada di bawah kendali Israel.

Jenderal Zamir, yang menjabat pada Maret 2025, berharap untuk menerapkan rencana jangka panjang bagi tentara. Namun, dimulainya kembali operasi militer di Gaza telah membuat hal itu mustahil. Dalam pertemuan tersebut, ia memperingatkan bahwa melanjutkan pertempuran tanpa strategi yang jelas atau dukungan publik yang luas merupakan tantangan besar. Ia menyerukan peninjauan kembali taktik tempur dan evaluasi ulang tujuan militer di Gaza.

Read Entire Article
Politics | | | |