Anak Pukul Ayah Kandung Hingga Tewas di Surabaya, Penyebabnya karena Sakit Hati

1 day ago 6

REPUBLIKA.CO.ID,

SURABAYA -- Seorang pemuda berinisal AUO (22 tahun) di Surabaya, Jawa Timur, tega memukul ayah kandungnya hingga tewas. Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengungkap motif pembunuhan karena sakit hati akibat dimarahi soal urusan keluarga.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto mengatakan pelaku terlibat cekcok saat berkendara bersama dengan ayahnya yang berinisial HMS (64) di wilayah Sukomanunggal, wilayah setempat, Sabtu (5/4/2025) dini hari. “Saat berkendara pelaku dimarahi oleh ayahnya, yang akhirnya membuat sakit hati karena ucapan korban yang menyudutkan istri dan mertuanya,” kata AKBP Aris saat konferensi pers di kantor Polrestabes Surabaya.

Puncaknya, kata dia, di tepi Jalan Pattimura, pelaku memukul kepala korban dengan siku kanannya hingga jatuh dari sepeda motor dan kepalanya terbentur aspal. Bahkan, pelaku sempat melihat kondisi korban yang masih bernapas, tetapi memilih meninggalkan ayahnya di lokasi.

"Setelah melihat kondisi ayahnya, pelaku membawa kabur sepeda motor dan tas kulit berwarna hitam milik korban," ucapnya.

Berdasarkan laporan terkait adanya penemuan jenazah di lokasi tersebut, kata Aris, petugas melakukan penyelidikan dan menemukan adanya indikasi kematian tidak wajar. Tidak lama kemudian, petugas berhasil menangkap pelaku di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim pada pukul 12.00 WIB di hari yang sama.

Adapun barang bukti yang disita antara lain sepeda motor, tas kulit, struk pembelian, serta flashdisk yang berisi rekaman CCTV dari wilayah tempat kejadian perkara. “Pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tuturnya.

Kapolsek Sukomanunggal Zainur Rofiq menyampaikan sebelumnya ada laporan awal yang diperoleh dari Command Center 112 Surabaya, dimana ada seseorang yang tergeletak di lokasi kejadian. “Awalnya dari 112, memang di tempat itu biasa buat joging dan pagi itu ditemukan orang tergeletak,” katanya.

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan tim Inafis Polrestabes Surabaya kemudian melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. “Ketika pemeriksaan ada luka di bagian kepala. Akhirnya kami melaksanakan koordinasi dengan Polrestabes Surabaya karena menduga itu kematian (korban) tidak wajar,” ucapnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |