9 hours ago
8
Tentara Israel mencari korban selamat di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di kota Bat Yam, Israel tengah, Ahad (15/6/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Reaksi negara Arab telah meningkat menyusul serangan Israel terhadap fasilitas militer dan nuklir di dalam wilayah Iran.
Mereka menyerukan ketenangan dan dimulainya kembali dialog untuk menghindari wilayah tersebut tergelincir ke dalam perang berskala penuh.
Negara-negara regional telah mengintensifkan kontak diplomatik dalam upaya untuk menahan eskalasi.
Arab Saudi
Dalam sebuah panggilan telepon dengan mitranya dari Iran, Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan menegaskan kembali kecamannya terhadap "agresi terang-terangan" Israel yang dapat mengganggu upaya de-eskalasi, dan menekankan perlunya mencapai solusi diplomatik.
Dalam pembicaraan dengan mitranya di Mesir, Yordania dan Norwegia, bin Farhan juga membahas perkembangan di wilayah tersebut.
Qatar
Di Doha, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, dalam kontak dengan para menteri luar negeri Arab Saudi, Mesir, Oman dan Yordania, menyatakan keprihatinan mendalam negaranya atas eskalasi berbahaya ini.
Dia menekankan bahwa Qatar akan bekerja sama dengan mitra regional dan internasionalnya untuk menghentikan agresi terhadap Iran dan menghindari dampaknya yang dahsyat.
Mesir
Mesir, melalui Menteri Luar Negeri Badr Abdel Ati, menekankan penolakan dan kecaman terhadap pelanggaran kedaulatan negara dan memperingatkan "bahaya wilayah ini meluncur ke dalam kekacauan total.
Mereka menekankan pentingnya untuk terus berkoordinasi dengan Qatar dan Amerika Serikat untuk menghentikan gencatan senjata di Gaza dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan.
Yordania
Di Amman, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menegaskan kembali kecaman negaranya terhadap serangan Israel, menekankan bahwa Yordania tidak akan menjadi medan perang bagi siapa pun dan menekankan perlunya tindakan internasional yang efektif untuk melindungi wilayah tersebut dari kemerosotan.
Safadi mendiskusikan situasi ini dengan rekan-rekannya di Kuwait dan Irak, yang menekankan pentingnya melanjutkan negosiasi Amerika Serikat-Iran mengenai masalah nuklir.
