Dukung Transisi Energi, Indonesia Re Siapkan SDM Panel Surya

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia Re meluncurkan Program Pelatihan Panel Surya untuk Negeri bersama SMK Muhammadiyah 1 Jakarta. Program ini dirancang untuk menyiapkan sumber daya manusia di bidang energi terbarukan, khususnya teknisi panel surya yang dibutuhkan dalam proses transisi energi nasional.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan pentingnya percepatan swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya nasional. Energi surya disebut sebagai salah satu pilar utama kemandirian energi Indonesia di masa depan.

Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary Indonesia Re, Robbi Yanuar Walid, menyebut sekolah menjadi tempat yang tepat untuk memulai. “Kami ingin melahirkan teknisi-teknisi andal yang memahami teknologi panel surya, dan proses itu harus dimulai dari sekolah,” ujar Robbi dalam siaran pers, Senin (22/9/2025).

Program ini juga menghadirkan demonstrasi langsung sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lingkungan sekolah agar siswa dapat memahami penerapan teknologi energi bersih secara nyata. Inisiatif ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan memanfaatkan panel surya, sekaligus menghemat biaya listrik per bulan di SMK.

Panel surya yang dipasang akan menghasilkan listrik untuk berbagai kebutuhan operasional sekolah, termasuk potensi pemanfaatan bagi kendaraan listrik di masa depan.

Selain itu, program ini ditargetkan mencetak lebih dari 200 teknisi PLTS tersertifikasi pada 2030 dan dapat menciptakan energi terbarukan dari daya alam yang dapat diperbarui secara alami dan berkelanjutan.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Jakarta, Febriantoni menyampaikan antusiasmenya terhadap pengembangan energi terbarukan di lingkungan sekolah. Dengan dukungan Indonesia Re, kini SMK Muhammadiyah 1 memiliki kapasitas panel surya hingga 5.000 watt yang dipasang di area rooftop sekolah.

“Dengan adanya pengembangan panel surya ini, kami semakin termotivasi untuk memanfaatkan energi terbarukan. Sekolah kami sebelumnya sudah mencoba panel surya versi kecil dan bahkan sempat kami ikut sertakan dalam expo tingkat nasional. Kami juga sudah memanfaatkannya di pos keamanan sekolah, di mana lampunya menggunakan baterai tenaga surya,” ungkap Febriantoni.

Selain di sekolah, Indonesia Re juga membangun fasilitas wall charger untuk kendaraan listrik di lingkungan kantor.

Fasilitas ini untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang sedang digencarkan pemerintah, sekaligus mengurangi emisi karbon dari aktivitas operasional perusahaan.

Kehadiran wall charger diharapkan dapat mendorong karyawan dan mitra perusahaan untuk mulai beralih menggunakan kendaraan listrik, sehingga mendukung target pengurangan emisi dan transisi menuju energi bersih.

Read Entire Article
Politics | | | |