REPUBLIKA.CO.ID, SUMBA TIMUR — Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, mengungkapkan masih terdapat 23 desa dan satu ibu kota kecamatan di wilayahnya yang belum menikmati aliran listrik. Ia menyampaikan hal tersebut saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Wairara di Desa Wairara, Rabu (29/10/2025).
Umbu menjelaskan, sebagian besar wilayah yang belum teraliri listrik berada di daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN secara on-grid. Beberapa di antaranya terletak di kawasan hutan, sehingga memerlukan solusi energi alternatif seperti mikrohidro dan tenaga surya.
“Kami dari Sumba Timur menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kementerian ESDM, Bapak Menteri, dan seluruh tim atas perhatian terhadap desa-desa kami yang memang cukup sulit dijangkau dengan layanan PLN secara on-grid,” ujarnya.
Ia menuturkan, kehadiran listrik di sejumlah desa terpencil yang telah terlayani memberi dampak nyata terhadap peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Warga mulai membuka usaha kecil seperti perbengkelan, pertukangan, serta produksi es untuk mendukung nelayan pesisir mengirim hasil tangkapan ke kota.
Selain menggerakkan ekonomi, kata Umbu, listrik juga memperluas akses layanan dasar di sektor kesehatan dan pendidikan. Di Desa Wairara, fasilitas kesehatan kini dapat menyimpan vaksin secara mandiri karena tersedianya listrik yang stabil dari PLTMH. Kondisi ini mendorong peningkatan cakupan imunisasi di tingkat desa.
“Kami berharap ke depan, 23 desa dan satu ibu kota kecamatan yang belum terlayani listrik dapat mendapat perhatian kembali dari Bapak Menteri dan jajarannya,” ucapnya.
Umbu menambahkan, sejumlah wilayah di Sumba Timur memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Selain PLTMH, daerah tersebut memiliki intensitas cahaya matahari tinggi yang memungkinkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam skala lebih luas.
Ia menegaskan, pembangunan energi bersih di Sumba Timur merupakan langkah penting untuk mendorong kemandirian desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang masih tertinggal.
Pernyataan Umbu disampaikan bersamaan dengan agenda penyalaan pertama dan peresmian Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) di Minahasa, Sulawesi Utara. Kegiatan tersebut juga mencakup peresmian PLTMH Wairara (128 kW) di Sumba Timur, PLTMH Anggi I (150 kW) di Papua Barat, serta peletakan batu pertama PLTMH Anggi II (500 kW) di Pegunungan Arfak.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang memimpin kegiatan dari Minahasa langsung menanggapi permintaan Bupati Sumba Timur dengan menginstruksikan jajarannya. “Nanti Ibu Enya Dirjen EBTKE sama Pak Yuliot Pak Wamen identifikasi yang 23 desa dan satu kecamatan. Segera turunkan tim untuk mengecek apakah memakai solar panel atau air, dan segera anggarkan di 2026,” kata Bahlil.
Menteri ESDM menegaskan, perluasan akses listrik di daerah tertinggal menjadi bagian penting dari agenda kedaulatan energi nasional. Ia menilai, dukungan bagi desa-desa terpencil seperti di Sumba Timur merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam pemerataan pembangunan.

5 hours ago
3








































