Catat Sejarah, Amerika Serikat Negoisasi dengan Hamas, Ada Apa Gerangan?

1 month ago 17

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Setelah Gedung Putih mengungkapkan bahwa Amerika Serikat mengadakan kontak langsung untuk pertama kalinya dengan Hamas di Doha terkait kesepakatan gencatan senjata Gaza, pertanyaan tentang arah dan kelayakan negosiasi ini, yang telah berulang kali goyah di tangan para mediator, muncul seiring dengan berakhirnya tahap pertama dari kesepakatan tersebut.

Gaza berada dalam situasi kritis dengan berakhirnya tahap pertama, karena Israel sekali lagi menutup semua penyeberangan yang mengarah ke Jalur Gaza untuk mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk menggunakan kelaparan sebagai alat tekanan terhadap Hamas untuk memaksanya menerima perintah-perintahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang didukung oleh lampu hijau dari Amerika Serikat, ingin memperpanjang tahap pertama dari perjanjian tersebut, yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025, untuk membebaskan sebanyak mungkin tahanan Israel di Gaza, tanpa menawarkan kompensasi apa pun untuk hal tersebut atau menyelesaikan manfaat militer dan kemanusiaan yang diberlakukan dalam perjanjian selama periode sebelumnya.

Hamas, di sisi lain, menekankan bahwa negosiasi untuk tahap kedua, yang mencakup penghentian perang dan penarikan penuh tentara pendudukan dari Gaza, harus dimulai sebagai persiapan untuk tahap ketiga, yang dasarnya adalah rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur.

Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera Net, penulis Palestina, analis politik dan direktur organisasi media Palestina, Femid, Ibrahim al-Madhoun, menjawab beberapa pertanyaan tentang jalannya negosiasi ini

Amerika sedang bernegosiasi dengan Hamas. Ada apa di balik itu?

Tidak mengherankan jika Hamas akan menanggapi dialog apapun dengan Amerika Serikat, karena Hamas tidak keberatan berbicara dengan negara manapun di dunia kecuali dengan penjajah Israel, dan bahkan melihat pembukaan jalur dengan Washington sebagai langkah penting untuk memahami posisinya dan mempengaruhi keputusan-keputusannya.

BACA JUGA: Mengapa para Pembenci Membakar Alquran dan Justru yang Terjadi di Luar Dugaan?

Namun, yang baru kali ini adalah bahwa dialog itu tidak dilakukan melalui jalur belakang atau tokoh-tokoh tidak resmi, tetapi terjadi secara langsung antara seorang pejabat pemerintahan Amerika Serikt dan Hamas, dalam sebuah preseden yang memiliki makna strategis yang mendalam.

Read Entire Article
Politics | | | |