Dampak Syarikah, Seorang Jamaah Haji Lansia Terpisah dari Rombongan

3 hours ago 1

Jamaah calon haji Indonesia bersiap menaiki bus Shalawat seusai menunaikan umrah wajib di Masjidil Haram di terminal Syib Amir, Makkah, Arab Saudi, Ahad (11/5/2025). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan bus shalawat sebagai moda transportasi jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya yang beroperasi selama 24 jam pada musim haji 2025. Sebanyak 32 unit bus shalawat dengan desain ramah disabilitas dan lansia disiapkan untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram. Layanan ini merupakan bagian dari upaya inklusi yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Seorang jamaah haji lanjut usia (lansia) bernama Satinah terpisah dari rombongannya. Satinah saat didampingi Ketua Kloter JKG 8 Kota Tangerang Selatan, Aida Nurlaela di Madinah menunggu untuk diberangkatkan ke Makkah.

"Betul ada satu jamaah yang terpisah dan saat ini sedang bersama kami di Hotel Diyar Taiba, Alhamdulillah kondisinya baik-baik saja," kata Aida kepada Republika, Rabu (14/5/2025)

Aida mengatakan, Satinah seharusnya berangkat dengan Kloter JKS 5. Namun, Satinah tidak ada di manifes. Jadi Satinah sekarang ada di Sektor Khusus (Seksus) 5 di Madinah.

Aida menyampaikan bahwa dirinya bersama Satinah dan dokter serta perawat dikumpul jadi satu di Seksus 5. Rencananya Satinah akan diberangkatkan bersama Aida oleh Daker Madinah, sementara perawat rencananya akan berangkat ke Makkah hari ini.

Aida sebagai Ketua Kloter JKG 8 Kota Tangerang Selatan mengatakan, jamaah haji dan petugas JKG 8 sejumlah 389   sudah berangkat dari Madinah ke Makkah, saat ini mereka sudah tiba di Makkah. Sementara Aida harus mendampingi Satinah yang terpisah dari rombongan JKS 5 di Madinah.

"Semoga kita segera diberangkatkan bersama, saya tidak terpisah dengan ibu Satinah, karena beliau jika tidak ada pendamping khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, beliau lansia, gaptek, tidak bisa naik lift," ujar Aida.

Aida menerangkan, jika sesuai syarikah, Satinah harus berangkat sendiri sesuai syarikah. Begitu pula Aida harus berangkat sendiri sesuai syarikah.

"Namun info terakhir atas laporan yang saya buat terkait kondisi ibu Satinah, alhamdulillah kami akan diberangkatkan bersama, namun belum ada jadwalnya (kapan berangkat ke Makkah)," ujar Aida.

sumber : Dok Republika

Read Entire Article
Politics | | | |