Dibantu Senjata Israel, Thailand Lawan Putusan ICJ dan Caplok Candi Preah Vihear

23 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berkisar di wilayah sekitar Candi Preah Vihear yang telah dinyatakan Mahkamah Internasional (ICJ) sebagai milik Kamboja. Pendudukan militer Thailand itu ikut dibantu kerjasama mendalam dengan Israel.

Merujuk tinjauan ICJ, Kamboja sejak lama menggugat bahwa Thailand telah menduduki sebagian wilayahnya di sekitar reruntuhan Candi Preah Vihear, tempat ziarah dan peribadatan bagi warga Kamboja. Kamboja meminta Pengadilan untuk menyatakan bahwa kedaulatan teritorial atas candi tersebut adalah miliknya dan bahwa Thailand berkewajiban untuk menarik detasemen bersenjata yang ditempatkan di sana sejak tahun 1954. 

Thailand mengajukan keberatan awal terhadap yurisdiksi Pengadilan, yang ditolak dalam Putusan yang diberikan pada tanggal 26 Mei 1961. Dalam putusannya pada 15 Juni 1962, Mahkamah mencatat bahwa Perjanjian Perancis-Siam tahun 1904 menetapkan bahwa, di wilayah yang dipertimbangkan, perbatasan harus mengikuti garis batas air, dan bahwa peta berdasarkan hasil kerja Komisi Delimitasi Campuran menunjukkan candi di sisi perbatasan Kamboja. 

Thailand mengemukakan berbagai argumen yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa peta tersebut tidak bersifat mengikat. Salah satu pendapat mereka adalah bahwa peta tersebut tidak pernah diterima oleh Thailand atau, alternatifnya, jika Thailand menerimanya, maka hal tersebut dilakukan hanya karena adanya keyakinan yang salah bahwa perbatasan yang ditunjukkan berhubungan dengan garis daerah aliran sungai. 

Pengadilan memutuskan bahwa Thailand sedianya sempat menerima peta tersebut dan menyimpulkan bahwa Kuil tersebut terletak di wilayah Kamboja. Perjanjian tersebut juga menyatakan bahwa Thailand mempunyai kewajiban untuk menarik pasukan militer atau polisi yang ditempatkan di sana dan mengembalikan ke Kamboja segala benda yang dipindahkan dari reruntuhan sejak 1954.

Kamboja pada Juli lalu kembali mengajukan kasus ini ke Mahkamah Internasional. Thailand menolak ajuan itu dengan alasan tak menerima yurisdiksi Mahkamah Internasional.

Thailand mampu sekian lama menduduki wilayah kuil yang disengketakan karena memiliki kekuatan militer yang lebih mumpuni. Ini tak lepas dari kerjasama serat dengan Israel. 

Thailand adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang paling mula membuka hubungan diplomatik dengan Israel, yakni pada 1954, tahun yang sama saat Thailand menduduki wilayah Candi Preah Vihear. Sejak itu mereka melakukan banyak kerja sama dan Thailand memiliki hubungan perdagangan senjata yang sangat erat dengan Israel.

Defence Security Asia mencatat, bahkan saat warga dunia mengecam serangan Israel ke Gaza pada 2023, bahkan saat rudal-rudal Israel berjatuhan ke wilayah yang terkepung itu, Israel dan Thailand melakukan kerja sama penting.

Read Entire Article
Politics | | | |