Diduga Intervensi Diskusi Mahasiswa UIN, TNI Sebut Ada Upaya Pecah Belah

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy Soelistyo mencurigai ada upaya memecah belah di balik narasi yang menyebut personel mereka berusaha mengintervensi dan mengintimidasi diskusi mahasiswa UIN Walisongo Semarang bertemakan militerisme. Dia menyebut pihaknya tidak pernah berusaha mencampuri urusan internal perguruan tinggi dan menganggap diskusi mahasiswa sebagai bagian dari demokrasi. 

Andy mengakui, ketika Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praktik Sosial (FTPS) menggelar diskusi bertajuk "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" di samping Auditorium 2 Kampus III UIN Walisongo pada 14 April 2025, salah satu anggotanya, yakni Sertu Rokiman, datang ke kampus tersebut. Namun dia memastikan Sertu Rokiman hanya melakukan pemantauan atau monitoring wilayah. 

"Tidak pernah sedikitpun mengganggu atau berniat mencampuri atau terlibat dalam urusan sivitas akademika yang ada di UIN," kata Andy ketika dihubungi, Rabu (23/4/2025). 

Dia menambahkan bahwa Sertu Rokiman hanya hadir di depan Kampus III UIN Walisongo. "Saya tegaskan hanya di depan kampus dan diingat di pos sekuriti bersama sekuriti dan juga kawan-kawan dari polsek," ujarnya. 

Andy mengatakan, saat ini Indonesia tengah menggiatkan diri untuk bergerak maju. "Kita akan menjadi negara besar. Pasti banyak keinginan atau niatan untuk bisa menimbulkan perpecahan. Kami sedih manakala pihak-pihak tertentu yang ingin memisahkan kami dengan mahasiswa," ucapnya.

Menurut Andy, sebagai kalangan intelektual, pemikiran para mahasiswa sangat dibutuhkan bangsa dan negara. "Tidak mungkin kami seorang prajurit tidak menginginkan kawan-kawan mahasiswa untuk menjadi generasi penerus kita berikutnya. Pasti semuanya ingin kita bersama-sama membangu. Janganlah kita mudah dipecah belah, sudah banyak cerita, kita mungkin tidak bisa menafikan cerita-cerita tentang adanya upaya-upaya tersebut, kita tidak bisa menutup mata," kata Andy. 

"Makanya apabila ada upaya untuk memecah belah atau menjauhkan kami dengan mahasiswa, kami sangat sedih sekali. Banyak hal yang bisa kami pelajari, ilmu pertanian, ilmu teknologi (dari) mahasiswa. Juga apa yang bisa kami bantu, pasti kami berikan, memberikan wawasan kebangsaan, melatih kedisiplinan, baris berbaris," tambah Andy. 

Dia pun menolak adanya opini yang menganggap TNI seperti kembali ke rezim Orde Baru. Andy menambahkan, sejak kejadian Sertu Rokiman, UIN Walisongo dan Kodam IV/Diponegoro belum terlibat komunikasi atau dialog. "Kami menganggap hal ini mungkin sudah selesai dan tidak perlu kita terus gaungkan atau dibesar-besarkan. Karena nanti akan lebih menimbulkan anggapan bahwa memang kita ini ingin dipecah belah," ujarnya. 

Andy mengatakan, Sertu Rokiman siap menjalani pemeriksaan internal jika memang terdapat laporan dan bukti bahwa dia telah berupaya mengintervensi diskusi mahasiswa UIN Walisongo.

Read Entire Article
Politics | | | |