BPJS Ketenagakerjaan dan BGN Sepakat Lindungi Semua Pekerja MBG

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--BPJS Ketenagakerjaan dan Badan Gizi Nasional (BGN) sepakat untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam ekosistem program Pemenuhan Gizi Nasional atau yang sering dikenal Makan Bergizi Gratis (MBG). Sinergi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Kepala BGN Dadan Hindayana, Senin, beberapa waktu lalu.

Saat ini, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ada 1.083 dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN, jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja.

Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemenuhan gizi bagi generasi penerus bangsa, program tersebut secara tidak langsung juga mampu menyerap jutaan tenaga kerja di Indonesia.

Anggoro mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan menyambut baik langkah strategis BGN. BPJS pun, siap untuk memberikan layanan dan perlindungan yang maksimal kepada seluruh pekerja. “Kami mengapresiasi kepada Pak Dadan Hindrayana dan tim di Badan Gizi Nasional atas inisiatif hari ini, dan ini kita sama-sama mensukseskan program yang sangat baik, program strategis dan kami tentu saja siap mendukung program ini,” ujar Anggoro dalam keterangan resminya, Rabu (23/4/2025).

Menurut Anggoro, upaya ini sejalan dengan perintah Presiden Prabowo yang tertuang dalam Inpres 8/2025, yakni pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia. “Ini adalah bentuk sinergi yang sangat baik karena banyak sekali pekerjaan yang terlibat di SPPG dan semua pekerja itu wajib dilindungi oleh negara. Wujud negara hadir adalah mereka terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan,” katanya.

Tak hanya pekerja yang terlibat di SPPG, kata Anggoro, kedepan sasaran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan akan terus diperluas hingga menjangkau para pekerja yang ada di dalam rantai pasok program tersebut. "Ke depan perlu dilakukan kolaborasi untuk meningkatkan literasi dan kesadaran menyeluruh bagi seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam rantai pasok ekosistem Badan Gizi Nasional, termasuk petani, peternak, dan pihak-pihak terkait lainnya," kata Anggoro.

Anggoro optimistis, sinergi ini mampu mempercepat tercapainya universal coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Karena, saat ini dari 104,9 juta pekerja yang eligible menjadi peserta, masih terdapat sekitar 61 persen yang belum mendapatkan perlindungan, yang didominasi oleh pekerja rentan. "Melalui momentum ini, kami menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh Kementerian Lembaga, dan juga pemerintah daerah dalam menjalankan Inpres 8 tahun 2025 guna menekan angka kemiskinan ekstrim dengan mewujudkan pekerja indonesia yang sejahtera," papar Anggoro.

Sementara menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, saat ini sudah terdapat 1.083 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan total pekerja mencapai lebih dari 50 ribu. Sesuai roadmap BGN, jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah hingga 1,2 juta pekerja. “Kami tidak memotong gaji mereka, tetapi kami membayar preminya untuk mereka," katanya.

Sehingga, kata dia, semua yang terlibat di dalam program makan bergizi, secara sosial terlindungi. "Tadi Pak Dirut mengatakan 'Kerja Keras Bebas Cemas'. Jadi ini kan kerja keras yang luar biasa, menyiapkan makanan untuk penerima manfaat, anak-anak masa depan kita, tetapi mereka tidak boleh cemas ketika bekerja keras,” kata Dadan

Ditempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat, Kunto Wibowo mengatakan pihaknya siap mengimplementasikan kerja sama strategis ini secara optimal. "Dengan potensi besar tenaga kerja di wilayah kami yang terlibat dalam program MBG, kami memastikan seluruh pekerja terkait, akan mendapatkan hak perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan secara menyeluruh,” kata Kunto.

Kunto optimistis, kolaborasi ini tidak hanya memperkuat perlindungan sosial bagi para pekerja, tetapi juga mempercepat terwujudnya generasi emas Indonesia yang sehat, produktif, dan bebas cemas. "Wilayah Jawa Barat siap mendukung untuk menyukseskan misi besar ini,” kata Kunto.

Read Entire Article
Politics | | | |