REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasar saham di seluruh dunia dilaporkan naik, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan tarifnya pada China akan turun "secara substansial". Berminggu-minggu pembicaraan keras tentang tarif dagang dari pejabat Gedung Putih telah mengguncang investor, dan Trump sekarang tampaknya lebih melunakkan.
Presiden mengatakan kepada wartawan di Washington pada Selasa (22/4/2025), dia berencana untuk bersikap "sangat baik" kepada China dalam pembicaraan perdagangan. Diharapkan kebijakan tarif dapat turun, jika mereka mencapai kesepakatan.
"Ini akan turun secara substansial, tetapi tidak akan menjadi nol," kata Trump dikutip dari laman The Guardian.
Pascapernyataan tersebut, di Asia, saham Nikkei Jepang naik hampir dua persen, Hang Seng Hong Kong naik 2,4 persen dan Kospi Korea Selatan naik 1,6 persen. Reli tersebut menyebar ke Eropa pada perdagangan awal Rabu (23/4/2025), dengan indeks FTSE 100 Inggris naik 1,6 persen, sementara FTSE MiB Italia naik 1,1 persen. Dax Jerman naik 2,6 persen dan Cac Prancis naik 2,1 persen.
Sementara itu, saham AS dibuka pada Rabu pagi dengan kenaikan tinggi, dengan Dow naik lebih dari 800 poin, dan Nasdaq Composite naik lebih dari tiga persen.
Pada Rabu, menteri keuangan AS Scott Bessent juga bersikap lebih lunak dan optimistis terhadap China. Dalam sambutannya yang disampaikan di Institute of International Finance di Washington DC, ia mengatakan bahwa China "tahu bahwa mereka perlu berubah".
"Jika China serius untuk mengurangi ketergantungan pada pertumbuhan manufaktur yang dipimpin ekspor dan menyeimbangkan kembali menuju ekonomi domestik, mari kita menyeimbangkan kembali bersama-sama," kata Bessent.
"Ini adalah peluang yang luar biasa," ujar Bessent kepada para investor dalam sebuah pertemuan tertutup pada Selasa. Ia mengharapkan "de-eskalasi" perang dagang antara China dan AS dalam "waktu dekat".
Bessent menegaskan America First tidak berarti Amerika sendirian. Sebaliknya, ini adalah seruan untuk kolaborasi yang lebih dalam dan rasa saling menghormati di antara para mitra dagang AS.
Trump batal pecat Powell
Keyakinan investor juga tumbuh setelah Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia tidak akan memecat Gubernur Bank Sentra AS, Jerome Powell. Membalikkan kerugian pada hari sebelumnya yang dipicu oleh langkah Trump menyebut bos bank sentral itu sebagai "pecundang besar".
Presiden telah mengkritik Powell berulang kali karena menolak untuk memangkas suku bunga. Pekan lalu Trump bahkan mengisyaratkan ia yakin dapat memecat Powell sebelum masa jabatannya sebagai gubernur bank sentral berakhir pada bulan Mei tahun depan.
Namun, saran dari Gedung Putih agar bank sentral AS tetap independen membantu saham naik pada hari Rabu. Dolar AS, yang mencapai titik terendah dalam tiga tahun pada Selasa juga mulai pulih, naik sebesar 0,25 persen terhadap sejumlah mata uang utama.