loading...
Dirjen Bea dan Cukai Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama (kiri) kunker ke salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat PT Mattel Indonesia II (East Plan) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (6/8/2025). Foto/Dok. SindoNews
BEKASI - Dirjen Bea dan Cukai Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama melakukan kunjungan kerja ke salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat PT Mattel Indonesia II (East Plan) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (6/8/2025). Kunjungan ini bagian dari upaya memperkuat peran Bea Cukai mendukung pertumbuhan industri dan memfasilitasi perdagangan.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Bea Cukai terus memberikan fasilitas strategis bagi industri berorientasi ekspor melalui skema kawasan berikat yang selama ini terbukti menjadi motor ekspor nasional dan pencipta lapangan kerja. East Plan sendiri merupakan perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat yang berada di bawah pengawasan Bea Cukai Cikarang.
Perusahaan ini bergerak di bidang industri mainan anak-anak dengan hasil produksi boneka Barbie. Sebagai perusahaan berorientasi ekspor, PT Mattel Indonesia II (East Plan) memanfaatkan fasilitas fiskal kawasan berikat untuk mendukung kegiatan produksinya. Diketahui, nilai penambahan investasi perusahaan ini pada tahun 2024 sebesar Rp115,672 miliar dan nilai devisa ekspornya pada tahun 2023-2025 mencapai Rp10,8 triliun. Hingga akhir 2024, PT Mattel Indonesia II (East Plan) memiliki 8.361 orang tenaga kerja. Baca juga: Fasilitas Kawasan Berikat Menyokong Geliat Ekonomi Rakyat
Presiden Direktur PT Mattel Indonesia Roy Tandean, mengapresiasi peran pemerintah, khususnya Bea Cukai dalam mendukung pertumbuhan perusahaan sejak awal berdiri. PT Mattel Indonesia merupakan perusahaan penanaman modal asing yang sejak awal investasi telah memperoleh fasilitas kemudahan fiskal dari pemerintah.
”Fasilitas ini sangat membantu kami dalam proses produksi dan pengembangan bisnis, hingga kami mampu berkembang menjadi dua plant dan mempekerjakan sedikitnya 8.000 karyawan. Kami sangat berterima kasih karena pertumbuhan perusahaan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, khususnya melalui Bea Cukai. Dukungan tersebut memberi kami daya saing yang kuat di pasar global,” ujarnya.