Dua Staf Kedubes Israel Ditembak Mati di Washington

6 hours ago 3

Warga menyaksikan penegak hukum bekerja di tempat kejadian setelah dua anggota staf kedutaan Israel di Washington ditembak mati di luar Capital Jewish Museum pada Rabu, 21 Mei 2025, di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Dua anggota staf Kedutaan Besar Israel ditembak mati di dekat Capital Jewish Museum di Washington, DC, Amerika Serikat pada Rabu malam. Kepolisian masih menyelidiki motif penembakan tersebut.

“Kami secara aktif menyelidiki dan berupaya mendapatkan lebih banyak informasi untuk dibagikan,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi L Noem dilansir Washington Post. "Mohon doanya untuk keluarga korban. Kami akan membawa pelaku bejat ini ke pengadilan." 

Jaksa Agung AS Pam Bondi mengatakan dia telah mengunjungi lokasi kejadian bersama pengacara sementara AS untuk Distrik Columbia Jeanine Pirro. 

Direktur FBI Kash Patel mengatakan dia dan timnya telah diberi pengarahan mengenai penembakan tersebut. “Sementara kami bekerja sama dengan [Departemen Kepolisian Metropolitan] untuk merespons dan mempelajari lebih lanjut, mohon doanya untuk para korban dan keluarga mereka dalam waktu dekat,” tulisnya di X. 

Polisi tidak memberikan rincian pada Rabu malam tentang kemungkinan motif penembakan tersebut. Konferensi pers diperkirakan akan diadakan pada Rabu malam. 

Danny Danon, duta besar Israel untuk PBB, menyebut penembakan itu sebagai “tindakan terorisme antisemit yang bejat.” “Kami yakin bahwa pihak berwenang AS akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas tindakan kriminal ini,” kata Danon dalam sebuah postingan di X. “Israel akan terus bertindak tegas untuk melindungi warga negara dan perwakilannya – di mana pun di dunia.”

Penembakan ini terjadi di tengah memuncaknya sorotan terhadap agresi brutal Israel ke Jalur Gaza. Aksi militer Israel yang dilakukan menyusul serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 itu dilaporkan memicu anti-Semitisme dan juga Islamofobia di negara-negara Barat.

Awal Mei ini, Pengadilan Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan hukuman 53 tahun penjara kepada Joseph Czuba (73 tahun), setelah ia secara brutal membunuh seorang anak Palestina-Amerika berusia enam tahun bernama Wadee Alfayoumi. Czuba juga mencoba membunuh ibu Wadee.

Hanya beberapa pekan setelah Israel memulai genosida di Gaza pada tahun 2023, Wadee ditikam 26 kali dalam serangan yang dipicu oleh kebencian di dalam rumah sewaan keluarganya di Plainfield, Illinois, dan ibunya juga ditikam lebih dari 12 kali. Anak berusia 6 tahun itu wafat seketika, tetapi ibunya selamat.

Read Entire Article
Politics | | | |