Eksplorasi Migas Indonesia Diminati, SKK Migas Siap Fasilitasi Investor Global

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, menyatakan daya tarik Indonesia di mata investor terus meningkat. Hal ini didorong oleh dukungan pemerintah dalam membenahi regulasi, memperkuat konektivitas data, serta menerapkan kebijakan fiskal yang fleksibel.

Djoko menyebut, selama beberapa tahun terakhir nilai investasi terus mengalami peningkatan. Aktivitas eksplorasi di open area maupun area aktif, serta pengembangan, menunjukkan pemulihan signifikan. Ia menilai, penemuan-penemuan eksplorasi terbaru di Indonesia menjadi hot spot dan tujuan penting eksplorasi di Asia Tenggara dan global. Ia menegaskan, sebagai bagian dari rencana jangka menengah, pemerintah menargetkan penawaran 60 wilayah kerja (WK) migas baru selama dua tahun ke depan.

“Ini mencerminkan komitmen kami untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi nasional dan memperluas peluang investasi bagi mitra global,” ujar Djoko dalam diskusi pada rangkaian kegiatan IPA Convex 2025 di Indonesia Convention & Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, dikutip Kamis (22/5/2025).

SKK Migas menghimpun para pemimpin dan investor hulu migas dalam forum IPA Special Session: Building Partnership – Indonesia Oil and Gas Investment. Dalam pernyataannya, Kepala SKK Migas menekankan pentingnya kepercayaan dari para investor guna membangun industri yang inklusif, efisien, dan berdaya saing tinggi. Presiden Prabowo Subianto pun menargetkan jajarannya untuk meningkatkan produksi migas nasional.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa SKK Migas siap menjadi mitra yang proaktif, responsif, dan mendukung penuh setiap langkah investasi hulu migas di Indonesia,” kata Djoko.

Ia mengapresiasi operator dan investor yang telah berpartisipasi aktif dalam eksplorasi migas di Indonesia. Beberapa operator dan investor tersebut antara lain Pertamina, ExxonMobil, Petronas, Eni, BP, Posco, Woodside, Medco, Shell, Total, SK Earthon, EnQuest, ARAR Petrol A.S. (Impression Ventures AG), PETROS, JOGMEC, Dialog, Valeura, Petrochina, CNOOC, SINOPEC, INPEX, Zarubezhneft, KUFPEC, PTTEP, dan JAPEX.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 128 cekungan sedimen yang dapat dieksplorasi menjadi cekungan migas. Dari jumlah tersebut, hanya 20 yang telah berproduksi dan 27 cekungan telah memiliki temuan hidrokarbon (discovery basin), namun belum berproduksi. Jumlah ini baru mencakup sekitar 37 persen dari total cekungan sedimen yang ada.

Saat ini terdapat 162 WK di Indonesia, dengan status cadangan minyak dan gas sekitar 9 BBOE. Untuk meningkatkan temuan cadangan dan produksi migas serta menambah WK migas, diperlukan investasi baru di bidang eksplorasi dan penawaran wilayah kerja baru.

Rikky memaparkan, secara umum terdapat tiga mekanisme investasi hulu migas di Indonesia, yaitu: (1) pengajuan usulan WK baru di open area, (2) farm-in pada WK eksisting, dan (3) strategic partnership dengan operator eksisting di WK aktif.

“Terkait farm-in opportunity, SKK Migas akan memberikan informasi perihal WK mana yang mengusulkan disclosed data untuk mencari mitra. Informasi ini akan diperbarui setiap bulan. Dalam hal ini, SKK Migas hanya menyampaikan kesempatan tersebut. Jika investor tertarik, maka bisa langsung menghubungi operator terkait secara B to B. Kami akan memberikan PIC dari WK yang sedang open data untuk farm-out tersebut,” jelasnya.

Mekanisme terakhir adalah melalui Strategic Alignment/Partnership, yakni kerja sama antara operator yang mengalami kendala dalam mengembangkan suatu lapangan atau potensi eksplorasi dengan investor atau kontraktor yang memiliki kapabilitas. Skema ini tidak mengubah participating interest dalam WK terkait. Rikky menyampaikan, proses penyusunan regulasi terkait saat ini sudah dalam tahap akhir dan akan segera diimplementasikan.

SKK Migas siap menjadi fasilitator aktif dalam mendukung ketertarikan dan langkah nyata para investor. Kegiatan investor engagement seperti ini menjadi bagian dari upaya untuk menghadirkan investor dan mempromosikan potensi migas Indonesia.

Read Entire Article
Politics | | | |