Era AI Sudah Tiba, Cyber University Tunjukkan Cara Keluarga Bisa Tumbuh Bersama

5 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perkembangan teknologi yang begitu cepat, menjadikan peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka kini semakin kompleks. Tak cukup hanya dengan memberikan dukungan moral, para orang tua juga dihadapkan pada tantangan baru.

Orang tua kini harus memahami arah dunia digital dan Artificial Intelligence (AI) yang semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menanggapi kebutuhan ini, Cyber University, kampus yang dikenal sebagai The First Fintech University in Indonesia, menggelar Workshop Parenting AI pada Senin (2/6/2025). Acara ini dihadiri oleh puluhan orang tua dan siswa yang antusias untuk belajar dan berdiskusi mengenai masa depan digital bersama para ahli.

Setiaji, selaku Kepala Kampus Cyber University mengatakan, tujuan dari workshop ini sederhana namun penting yakni membantu orang tua memahami perkembangan teknologi, khususnya AI.

"Orang tua harus memahami perkembangan teknologi saat ini, khususnya AI. Agar bisa memberikan arahan yang tepat kepada anak-anak mereka, baik dalam memilih jurusan kuliah maupun merancang karier masa depan," katanya, dalam keterangan rilis, Senin (9/6/2025).

Setiaji menekankan workshop Parenting AI ini bukan sekadar seminar teknologi, melainkan wadah pembelajaran lintas generasi yang mendorong saling pengertian dan pertumbuhan bersama dalam menghadapi tantangan zaman. Ia menyoroti inisiatif semacam ini mencerminkan betapa pentingnya peran keluarga dalam menyambut masa depan yang semakin kompleks, namun sarat akan peluang.

Suasana acara terasa hangat dan akrab sejak awal. Ibnu Alfarobi, dosen dan praktisi AI di Cyber University, sebagai narasumbernya. Dalam sesi presentasinya, ia menjelaskan bahwa AI bukan lagi sekadar wacana teknologi futuristik, melainkan telah meresap ke dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari cara belajar, bekerja, hingga cara manusia berinteraksi.

"Mengutip pernyataan CEO Google, Sundar Pichai, yang menyebut bahwa 'dampak dari AI mungkin akan lebih besar daripada listrik dan api', saya mengajak para peserta untuk tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir baru dalam menyikapinya," ucap Ibnu.

Diskusi berlangsung interaktif. Para orang tua banyak mengungkapkan kegelisahan mereka, sekaligus antusiasme untuk ikut berkembang bersama anak-anak. Beberapa bahkan mengakui bahwa mereka baru menyadari pentingnya belajar tentang AI agar bisa tetap relevan sebagai pendamping di era digital ini.

"Ternyata bukan hanya anak-anak yang harus belajar. Kami sebagai orang tua juga harus terus belajar agar bisa tumbuh bersama mereka. Lewat workshop ini saya mendapatkan banyak sekali insight, terkait perkembangan teknologi di era sekarang," ujar salah satu peserta, seorang orang tua dari siswa yang hadir.

Para siswa pun tidak kalah aktif. Mereka menyampaikan pertanyaan dan harapan mereka tentang masa depan, terutama dalam kaitannya dengan profesi dan pilihan jurusan di perguruan tinggi yang selaras dengan perkembangan teknologi.

Read Entire Article
Politics | | | |