Film Kolaborasi Elang Project dan Sutradara Ca Bau Kan akan Diluncurkan

6 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia sinema di Tanah Air akan diramaikan dengan kehadiran film baru. Kolaborasi Elang Project dan sutradara Ca Bau Kan ini berjudul Perjanjian Lama.

Karya tersebut berisikan cerita plot twist dan sarat simbol Jawa yang siap guncang dunia perfilman nasional.

Kini sedang dalam proses produksi Elang Project, sebuah rumah produksi yang berbasis di Pamulang, Tangerang Selatan di bawah komando Ir. Yusi Imam Mahendra.

Tak tanggung-tanggung, Elang Project menggandeng sejumlah mitra strategis yakni Kuda Hitam Sinema, Golden Adya Sigma, serta Arco Radhika Dakara untuk memperkuat produksi film ini.

Sementara itu, Citrus Sinema dipercaya sebagai distributor yang akan membawa film ini ke layar lebar nasional.

“Perjanjian Lama ini akan menjadi sangat menarik, karena penuh simbol dan mengangkat persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, khususnya di daerah Jawa Tengah,” ujar Puguh P.S. Atmaja, sutradara dan penulis naskah yang dikenal lewat keterlibatannya di film legendaris Ca Bau Kan.

Walau genre dan plot film ini masih dirahasiakan, Puguh menjelaskan bahwa proses riset cerita dilakukan secara mendalam selama satu tahun penuh sebelum akhirnya masuk tahap produksi.

Proses syuting dijadwalkan dimulai pada 24 Juni 2025 di Yogyakarta dan sekitarnya, dengan latar kuat budaya Jawa yang akan menjadi napas visual dan emosional film ini.

“Film Perjanjian Lama ini pasti akan menjadi film yang memberikan kejutan berbeda dari film lainnya. Pokoknya akan dibuat nangis dan mengangka, serta alur yang tidak terduga,” ungkap Risdi A. Sulaeman, salah satu produser film bersama Yusi Imam Mahendra dan Diding Supriadi.

Yusi yang akrab disapa Gus Mahen meyakini film Perjanjian Lama ini akan menyentuh emosi penonton dan meninggalkan kesan mendalam.

“Saya jamin penonton akan sangat menikmati film ini nantinya hingga terbawa sampai ke rumah,” kata Gus Mahen dengan optimis.

Tak main-main, film ini juga diperkuat oleh deretan nama besar di balik layar seperti, Fahmi J. Saad sebagai penata sinematografi dan Cliffor Thenu sebagai penata artistik. Keduanya dikenal atas karya-karya visual yang berkelas dan artistik dalam berbagai film nasional.

Untuk itu, Produser dari Citrus Sinema, Maria Angelina Sauyana turut memuji film ini sebagai karya drama sosial yang kuat, emosional, dan berbeda dari film Indonesia pada umumnya.

Ia optimis Perjanjian Lama akan menjadi salah satu film lokal yang paling berkesan di tahun 2025.

Ada hal menarik dalam suasana produksi film Perjanjian Lama yang serius tersebut, para kru dan pemain kerap terlihat mengenakan kaos berwarna pink, yang menurut sang sutradara justru mencerminkan “ketegangan” dari isi film ini.

Dengan segala kekuatan cerita, riset, visual, serta solidnya kolaborasi berbagai pihak, “Perjanjian Lama” digadang-gadang menjadi film unggulan yang akan memberikan kejutan menyentuh sekaligus menghibur bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |