Finex Genjot Pertumbuhan Pengguna Lewat AI dan Edukasi Keuangan Derivatif

8 hours ago 4

Karyawan memantau layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG dibuka anjlok 9,19 persen ke level 5.912,06 pada perdagangan Selasa (8/4/2025) di tengah gonjang ganjing penerapan kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung mengambil tindakan tegas berupa trading halt dan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) demi menjaga stabilitas pasar. Pada pukul 09.00 WIB, BEI menghentikan sementara perdagangan sistem JATS karena IHSG tercatat turun hingga 8 persen. Perdagangan dilanjutkan kembali pada pukul 09.30 WIB tanpa perubahan jadwal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, PT Finex Berjangka memanfaatkan momentum pasar yang fluktuatif untuk mendorong edukasi dan akses masyarakat terhadap instrumen derivatif. CEO Finex, Agung Wisnuaji, menyatakan bahwa lonjakan harga emas hingga menembus level 3.700 dolar AS per troy ons menjadi indikator bahwa volatilitas pasar tidak selalu identik dengan risiko.

“Pasar yang fluktuatif justru membuka peluang investasi dua arah, selama ditanggapi dengan strategi dan pemahaman yang tepat. Meski banyak investor global mengadopsi pendekatan konservatif seperti ‘cash is king,’ kondisi saat ini juga memberi ruang bagi investor domestik untuk mengakses aset dengan valuasi lebih menarik,” ujar Agung di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Ia menambahkan bahwa instrumen seperti emas, minyak, perak, serta pasangan mata uang tetap menjadi opsi yang menjanjikan, khususnya dalam konteks pasar derivatif yang memberi fleksibilitas untuk mengambil posisi beli maupun jual.

Sejalan dengan komitmen meningkatkan literasi keuangan, Finex telah menggelar lebih dari 60 seminar edukasi trading di berbagai kota sepanjang 2025. Finex juga memperkenalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu trader dalam proses pengambilan keputusan.

“Namun, AI sebaiknya dipandang sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti analisis fundamental maupun teknikal,” tegas Agung.

Finex merupakan pialang berjangka resmi yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), dengan status A+++. Perusahaan ini menyediakan akses terhadap berbagai instrumen perdagangan seperti mata uang, komoditas, dan indeks global.

Finex menargetkan pertumbuhan pengguna aktif sebesar 40 persen hingga akhir 2025, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap diversifikasi investasi. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan inovasi teknologi, Finex berharap dapat memperkuat posisi pasar derivatif sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional yang inklusif dan adaptif terhadap dinamika global.

Read Entire Article
Politics | | | |