Ide-Ide Baru Inovasi Kesehatan Diharap Lahir di SYMPLE ARS 2025

2 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penyelenggaraan SYMPLE ARS 2025 oleh Program Studi Administrasi Rumah Sakit, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) berjalan lancar dan sukses. Acara tersebut digelar di Auditorium Vokasi UI.

Menurut Project Officer SYMPLE ARS 2025, Dina Talita Gloria, SYMPLE menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan mengembangkan wawasan terkait inovasi kesehatan masa depan.

“Kami berharap SYMPLE ARS tidak hanya acara tahunan, tetapi menjadi ruang berkelanjutan untuk mendorong ide-ide baru dan menghadirkan dampak nyata bagi dunia kesehatan,” ungkap Dina dalam keterangan yang dikutip Kamis (11/12/2025).

SYMPLE ARS 2025 bertema “Digital Healthcare Transformation Towards A Smart Future,” menarik lebih dari 200 peserta baik mahasiswa, akademisi, mitra industri, serta masyarakat umum untuk lebih memahami perkembangan digitalisasi sektor kesehatan.

Manajer Kemahasiswaan Vokasi UI menekankan peran krusial SDM kesehatan dalam menghadapi era digital.

“Transformasi digital bukan hanya soal teknologi, tetapi kesiapan manusia di dalamnya. Generasi muda harus memiliki kompetensi dan pola pikir adaptif untuk menghadapi tantangan sistem kesehatan modern,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Program Pendidikan Vokasi UI menyatakan, kolaborasi lintas instansi menjadi pondasi penting menuju pelayanan kesehatan yang lebih cerdas dan efisien. Dalam rangkaian acara tersebut, terdapat talkshow.

Dua narasumber dihadirkan, yaitu Dr Meilisa Rahmadani, S.K.M., M.K.K.K, Manajer Transformasi & Mutu RSUI dan Hasnal Wenes, CEO Fisiohome.

Diskusi yang berlangsung hangat dan interaktif menyoroti perkembangan digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia, kesiapan masyarakat terhadap layanan digital, serta tantangan implementasi di lapangan.

Dr Meilisa menjelaskan perjalanan transformasi digital di RSUI, termasuk pemanfaatan SIMRS, APM, pelayanan online, hingga penggunaan omnichannel untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kesehatan.

“Transformasi digital harus memastikan pelayanan lebih cepat, efisien, dan tetap berpusat pada pasien,” jelasnya. Sedangkan Hasnal Wenes menyatakan, digitalisasi tidak dapat berdiri sendiri tanpa memperhatikan aspek kemanusiaan.

Menurut dia, teknologi dapat mempercepat proses, tetapi human touch tetap menjadi kunci dalam pelayanan kesehatan. Digital harus membantu, bukan menggantikan empati.

Ia juga menegaskan pentingnya literasi digital bagi masyarakat agar layanan teknologi kesehatan dapat diakses secara merata.

SYMPLE ARS 2025 turut dimeriahkan Healthcare Expo yang menghadirkan berbagai instansi dan perusahaan kesehatan seperti Fisiohome, Wicaraku, RS Persahabatan, RS Islam Pondok Kopi Jakarta, Klinik Sakti Medika, Medtools.id, Perawathomecare.

Pengunjung dapat menikmati berbagai layanan mulai dari skin analyzing, mini medical check-up, konsultasi kesehatan, free physio treatment, hingga aktivitas interaktif lainnya yang memberikan pengalaman edukatif dan informatif.

Dengan dukungan lebih dari 30 media partner nasional dan kolaborasi lintas instansi, SYMPLE ARS 2025 berhasil menjadi ruang pembelajaran, inovasi, dan jejaring yang mempertemukan teknologi, akademisi, dan layanan kesehatan dalam satu wadah.

Acara ini diharapkan terus berlanjut sebagai platform inspiratif yang mendorong akselerasi transformasi digital dalam sistem kesehatan Indonesia. 

Read Entire Article
Politics | | | |