Konferensi Ekonomi dan Keuangan Islam Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan (IFESDC) 2025 resmi dibuka Kamis (22/5/2025) di Kantor Pusat Bank Dunia di Washington.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Konferensi Ekonomi dan Keuangan Islam Internasional untuk Pembangunan Berkelanjutan (IFESDC) 2025 resmi dibuka Kamis (22/5/2025) di Kantor Pusat Bank Dunia di Washington. IFESDC menyoroti upaya global untuk memerangi kemiskinan dan mendorong kesejahteraan bersama melalui prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan Islam.
Mengusung tema 'Memberantas Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan untuk Pembangunan Berkelanjutan', konferensi ini mempertemukan para pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin industri dari seluruh dunia. Konferensi ini diselenggarakan oleh Ikatan Muslim Indonesia di Amerika (IMAAM) bekerja sama dengan Universitas Tazkia dan Sakinah Finance, serta didukung oleh Direktur Eksekutif Southeast Asia Voting Group (EDS16) dari Grup Bank Dunia.
Salah satu sesi di Hari Pertama adalah sesi panel CEO, Rektor dan Regulator. Pada sesi ini Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah - Indonesia) Sutan Emir Hidayat menyampaikan presentasi berjudul Policy Approaches to Support Digital Halal Startups.
Ia menekankan perlunya ekosistem nasional yang komprehensif yang memungkinkan usaha digital halal untuk berkembang dan terintegrasi dengan rantai nilai domestik dan global. Dia menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi pusat halal global.
“Jika kita ingin keuangan syariah dan industri halal mendukung dampak pembangunan yang nyata, kita harus membangun ekosistem yang kondusif untuk startup—dari inkubasi dan kerangka regulasi hingga akses pasar,” kata Sutan Emir Hidayat.
Selain panel tingkat atas dan pidato utama dari tokoh-tokoh seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Agam Nasaruddin Umar, acara dua hari ini menampilkan lebih dari 20 makalah akademis terpilih. Makalah ini memamerkan inovasi di berbagai topik seperti zakat dan wakaf, sukuk hijau, sertifikasi halal untuk UMKM, dan model pembiayaan inklusif.
IFESDC 2025 bertujuan memperkuat kolaborasi lintas batas, dengan penandatanganan nota kesepahaman antara lembaga dan pengakuan makalah dan poster terbaik selama sesi penutupan.
Konferensi ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang instrumen keuangan tetapi juga tentang nilai-nilai, inklusivitas, dan membangun ekonomi masa depan yang tidak meninggalkan siapa pun.