Indonesia Siap Gelar Konvensi Panas Bumi Terbesar Dunia

3 hours ago 2

Pengunjung mengamati salah satu maket yang dipamerkan dalam Konvensi dan Pameran Panas Bumi Internasional Indonesia (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia akan menyelenggarakan The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025. Konvensi energi panas bumi terbesar secara global ini akan digelar pada 17–19 September di Jakarta International Convention Center (JICC).

Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2025, Ismoyo Argo, mengatakan acara ini menghadirkan agenda unggulan seperti sesi high-level dialogue, presentasi makalah teknis, pameran internasional, business matchmaking, dan kegiatan komunitas.

“Kami menargetkan lebih dari 5.000 pengunjung dan partisipasi dari lebih 30 negara, dengan harapan memperkuat diplomasi energi dan investasi,” ujar Ismoyo dalam temu media di Jakarta, Kamis (22/5).

Ia menambahkan, acara ini bertujuan mendorong langkah konkret dalam pengembangan geotermal nasional dengan mengatasi hambatan eksplorasi dan membuka peluang investasi. Indonesia diketahui memiliki potensi panas bumi hingga 24 gigawatt (GW), namun baru 2,6 GW atau sekitar 12 persen yang dimanfaatkan.

“Setelah adanya IIGCE ini, kami harap ada peningkatan nyata, termasuk penambahan kapasitas terpasang,” katanya. Ia juga menyebut kebutuhan pendanaan untuk pengembangan geotermal di Indonesia mencapai sekitar 5 juta dolar AS atau Rp 81,6 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (INAGA), Julfi Hadi, menegaskan IIGCE menjadi momentum penting mendorong kemajuan energi bersih di Tanah Air. Ia menilai panas bumi merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, stabil, dan melimpah.

“Panas bumi bisa menjadi tulang punggung swasembada energi nasional. Kami terus bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan pelaku industri untuk memperkuat regulasi pendanaan proyek serta menekan biaya pengembangan,” katanya.

Menurut Julfi, IIGCE juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi panas bumi kawasan serta memperluas kolaborasi global.

sumber : Antara

Read Entire Article
Politics | | | |