Suasana Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Menjelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, pedagang busana muslim dan muslimah di Pasar Tanah Abang mengalami kenaikan omset hingga 50 persen. Para pengunjung mulai berburu busana muslim seperti gamis, baju koko, kopiah, sarung dan sejadah untuk menyambut bulan Ramdhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Investasi global di sektor ekonomi halal menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang 2023. Namun, Indonesia belum tampil sebagai pemain dominan, meski memiliki pasar domestik besar dan menempati peringkat ketiga dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI).
Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025 mencatat, total nilai investasi di sektor ekonomi halal global mencapai 26,1 miliar dolar AS dari 376 transaksi sepanjang 2023. Angka ini meningkat 118 persen dibanding tahun sebelumnya.
Indonesia mencatat nilai investasi sebesar 1,6 miliar dolar AS, sedikit lebih tinggi dibanding Uni Emirat Arab (UEA) yang memperoleh 1,53 miliar dolar AS. Namun, dari segi jumlah dan cakupan transaksi, UEA jauh lebih unggul.
Sepanjang 2023, UEA menjadi negara dengan jumlah transaksi investasi halal terbanyak yakni 50 transaksi, disusul Malaysia dengan 33 transaksi. Meski nilai investasinya lebih kecil, UEA memiliki aktivitas yang lebih merata di berbagai sektor, mulai dari media dan rekreasi hingga makanan halal.
Sebaliknya, Indonesia tidak termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah transaksi terbanyak. Bahkan pada sektor unggulan seperti modest fashion, investasi yang masuk masih sangat minim.
Indonesia memang menduduki peringkat pertama sektor fesyen Muslim versi SGIE. Namun, hanya tercatat dua transaksi investasi di sektor ini dengan total nilai 0,3 juta dolar AS.
Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa penguatan ekonomi syariah menjadi prioritas nasional, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
“Target kita adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Salah satu indikatornya adalah menempati peringkat pertama dalam laporan SGIE,” ujar Rachmat dalam peluncuran SGIE 2024/2025 di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (8/7/2025).