Dosen UBSI Sukabumi Buat Inovasi Pengelolaan Bank Sampah IPPEC

5 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Upaya mendorong pengelolaan sampah yang lebih efisien dan transparan terus dilakukan oleh dosen Program Studi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi sebagai Kampus Digital Kreatif. Melalui pendanaan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek, tim dosen menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Bank Sampah IPPEC, Ahad (29/6/2025).

Diskusi membahas berbagai tantangan yang dihadapi mitra lapangan, mulai dari pencatatan transaksi yang masih manual, pelacakan arus sampah yang belum terdigitalisasi, hingga pelaporan keuangan yang belum optimal. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi untuk mendukung aktivitas operasional bank sampah.

Menurut Ketua Tim Pelaksana Hibah, Lis Saumi Ramdhani, sistem tersebut akan membantu dalam otomasi pencatatan, pelaporan keuangan, serta monitoring sampah berbasis digital.

“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk menerapkan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Bank Sampah IPPEC juga menyambut baik inisiatif ini. Menurut pengurus bank sampah, penerapan teknologi akan sangat membantu dalam pengelolaan data serta mendorong partisipasi aktif masyarakat.

“Teknologi akan mempermudah pemantauan arus sampah dan keuangan, sekaligus mendorong keterlibatan warga,” kata Agus Saparudin, perwakilan Bank Sampah IPPEC.

Dari hasil diskusi, disepakati rencana kerja yang mencakup tiga tahapan utama. Tahap pertama adalah analisis kebutuhan, yang berfokus pada pemetaan berbagai permasalahan teknis dan non-teknis yang dihadapi Bank Sampah IPPEC.

Selanjutnya, pada tahap pengembangan sistem, tim akan merancang aplikasi berbasis web atau mobile yang dirancang khusus untuk mendukung manajemen data dan operasional bank sampah secara digital. Terakhir, dilakukan tahap pendampingan dan pelatihan kepada para pengurus serta masyarakat sekitar agar mereka dapat memahami dan mengoperasikan sistem dengan baik. Dengan begitu, tercipta proses pengelolaan sampah yang lebih efisien dan partisipatif.

Uji coba sistem dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu enam bulan ke depan. Jika berjalan lancar, sistem ini diharapkan bisa direplikasi oleh bank sampah lain di wilayah Sukabumi.

Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan menciptakan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat ekonomi sirkular berbasis komunitas.

“Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menciptakan dampak sosial positif,” kata Lis.

Read Entire Article
Politics | | | |