Inilah Dosa dan Azab Bagi Pemimpin Zalim

1 day ago 8

loading...

Apabila terdapat seorang pemimpin yang mengkhianati amanat yang diberikan kepadanya, maka dosa besar dan azab yang pedih akan ditimpakan kepadanya. Foto ilustrasi/freepik

Inilah dosa dan azab bagi pemimpin zalim kelak di akhirat. Apabila terdapat seorang pemimpin yang mengkhianati amanat yang diberikan kepadanya, maka dosa besar dan azab yang pedih akan ditimpakan kepadanya.

Dalam kitab al-Kaba`ir ini, Adz-Dzahabi menyebutkan dosa besar bagi hakim atau pemimpin yang zalim . Yakni, memutuskan suatu perkara tanpa memenuhi rasa keadilan sebagaimana ditetapkan (Al Quran). ”Allah tidak akan menerima salat seorang pemimpin yang tidak berhukum dengan apa yang telah diturunkan Allah.”

Begitu juga kepada mereka yang senantiasa melakukan sogok (suap-menyuap) dan korupsi. ”Sesungguhnya Allah melaknat orang yang memberi suap dan menerimanya dalam memutuskan (suatu perkara).” (HR Tirmidzi, Ibnu Hibban,dan Hakim).


Mencederai Umat

Sudah menjadi hal yang biasa ketika seorang pemimpin banyak ujiannya. Namun penyimpangan dan pelanggaran itu tidak akan dilakukan jika pemimpin telah dibekali moral, akhlak dan kemampuan yang mumpuni.

Pemimpin sudah sepantasnya harus bersikap adil, jujur dan tidak bertindak semena-mena. Allah SWT telah memperingatkan kepada para pemimpin untuk tidak berbuat zalim . Perintah tersebut termaktub dalam Surah Asy Syura ayat ke-42,

اِنَّمَا السَّبِيۡلُ عَلَى الَّذِيۡنَ يَظۡلِمُوۡنَ النَّاسَ وَ يَبۡغُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَقِّ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ

Artinya: Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih. (QS Asy Syura : 42)

Rasulullah SAW mengatakan, setiap orang adalah pemimpin dan mereka akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya itu. Dalam hadis lain, disebutkan, “Barang siapa yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin bagi kaum Muslim, lalu ia menutupi dirinya tanpa memenuhi kebutuhan mereka, (menutup) perhatian terhadap mereka, dan kemiskinan mereka. Allah akan menutupi (diri-Nya), tanpa memenuhi kebutuhannya, perhatian kepadanya, dan kemiskinannya.” (Diriwayatkan dari Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Maryam).

Lebih dari itu, dalam sebuah ungkapan yang dikatakan, ”Sayyid al-Qawm khaadimuhu.” (Pemimpin sebuah kaum adalah pelayan bagi kaumnya). Oleh karenanya, mereka tidak boleh melakukan kezaliman pada orang-orang yang dipimpinnya, semua kebijakan yang dibuatnya harus mengacu pada kepentingan umat atau rakyatnya.

Bolehkah Mendoakan Keburukan untuk Pemimpin Zalim?

Bolehkan mendoakan keburukan kepada pemimpin yang berbuat zalim? Dalam setiap hal yang umum tentu ada perkara yang khusus, selalu ada kasus pengecualian. Begitu juga dengan masalah doa untuk perbuatan zalim. Dimana kemudian ulama sepakat bahwa mendoakan keburukan atas orang yang menzalimi itu dibolehkan, terlebih jika kezalimanya menyangkut masalah kepentingan orang banyak dan urusan agama.

Dinukil dari laman konsultasi islam, ada beberapa perkara khusus yang menyangkut kezaliman tersebut, yakni :

1. Kezaliman yang bersifat pribadi

Jika ada orang yang dizalimi hak-haknya oleh pihak lain, dia boleh mengadu kepada Allah dan mendoakan laknat, kecelakaan atau hukuman kepada yang mendzaliminya. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala

Read Entire Article
Politics | | | |