InJourney dan Kementerian Kebudayaan Kembangkan Candi Borobudur untuk Destinasi Spiritual

22 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kebudayaan terkait pengelolaan Kompleks Candi Borobudur. Kolaborasi ini bertujuan mewujudkan Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual berbasis budaya.

Ruang lingkup kerja sama mencakup pengelolaan kawasan, penguatan sumber daya manusia, hingga pertukaran data dan informasi.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut kesepakatan ini sebagai langkah penting untuk menanamkan semangat kebudayaan dalam pengelolaan situs warisan dunia tersebut. Ia menilai langkah InJourney dalam menata alur kunjungan dan mengembangkan Kampung Seni Borobudur sudah berada di jalur yang benar.

“Harapannya, melalui langkah-langkah ini, kita dapat menata Borobudur secara lebih progresif serta memberikan manfaat yang lebih luas bagi semua pihak, khususnya dengan menghadirkan fasilitas yang mendukung semua kalangan untuk menikmati Borobudur dan mendorong inklusivitas,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/7/2025).

CEO PT Danantara Asset Management (Persero), Dony Oskaria, mengatakan Borobudur merupakan salah satu daya tarik utama pariwisata Indonesia. Ia menekankan pentingnya mengelola destinasi strategis dengan orientasi tidak hanya pada nilai ekonomi, tapi juga kebermanfaatan sosial.

“Pengelolaan destinasi strategis seperti Candi Borobudur kini diarahkan untuk tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar Dony.

Menurut Dony, promosi Borobudur diperkuat lewat pembukaan konektivitas rute internasional seperti Bangkok–Yogyakarta, yang dirangkaikan dengan familiarization trip bagi 250 agen perjalanan.

Direktur Utama InJourney Maya Watono menekankan pentingnya pembagian peran antara pelestarian dan pariwisata. Ia menyebut fungsi pelestarian dijalankan oleh Museum Candi Borobudur di bawah Kementerian Kebudayaan, sementara InJourney berperan sebagai fasilitator wisata yang menekankan edukasi dan pengalaman autentik.

“Kami mengapresiasi terbukanya ruang dialog yang menghasilkan skema kolaboratif, mencerminkan aspirasi bersama dan sinergi lintas entitas,” ucap Maya.

Melalui kerja sama ini, InJourney mendorong Borobudur tidak hanya sebagai ikon budaya, tetapi juga sebagai destinasi spiritual yang dijaga secara berkelanjutan. Maya menegaskan, posisi InJourney sebagai holding BUMN pariwisata bersinergi dengan peran Kementerian Kebudayaan sebagai penjaga nilai-nilai historis dan spiritual Borobudur.

“Dengan berbagai program dan aktivitas berbasis budaya yang dilakukan di kompleks Candi Borobudur memberikan dampak yang baik untuk masyarakat sekitar, kami mencatat terdapat peningkatan 5,6 persen (YoY) untuk masyarakat sekitar,” kata Maya.

Read Entire Article
Politics | | | |