Internasional Moslem Pencak Silat Kontribusi Lahirkan Generasi Tangguh

3 hours ago 4

Pembukaan kejuaraan pencak silat muslim internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Internasional Moslem Pencak Silat Championship menjadi event yang membetot perhatian masyarakat Indonesia. Dari Tangerang Banten, kejuaraan dunia itu menarik perhatian tokoh nasional pemerintah, politisi, dan komunitas.

Kejuaraan Silat Muslim Internasional ini resmi dibuka oleh Wakil Ketua MPR M Hidayat Nur Wahid, Staf Ahli Mendikdasmen Prof Bianto, Ketua Harian Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Benny Sumarsono, Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, dan Sekretaris Badan Wakaf Gontor KH Dr Husnan Bey Fananie pada Selasa (16/9/2025). Pentas reog khas Ponorogo yang dihiasi sorotan lampu dan kembang api semakin menyemarakkan pembukaan kejuaraan kelas dunia tersebut.

Ketua Panitia Internasional Moslem Pencak Silat Championship KH Dr Ahmad Jamil menyebut sebanyak 3.500 peserta. Mereka berasal dari berbagai aliran silat, seperti Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, Tapak Suci, Silat TNI, Kebudayaan Seni Tari Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH), Terumbu Silat Banten, Silat Bandrong, dan banyak lagi.

Mereka merupakan perwakilan sejumlah kelompok, yaitu pesantren dan lembaga pendidikan Islam ormas Islam (NU dan Muhammadiyah), pemerintah, dan komunitas pegiat silat dari berbagai aliran. Pengasuh Pesantren Darul Quran ini menjelaskan bahwa silat merupakan tradisi yang dilestarikan pesantren dan berbagai komunitas. Warisan tak benda yang diakui UNESCO pada 2019 ini merupakan wasilah yang menunjukkan seni dan olahraga yang menyehatkan dan strategis untuk dakwah.

“Sebagai umat Rasulullah SAW, kami ingin berkontribusi melahirkan generasi tangguh yang dicintai Allah dan berakhlak mulia,” ujar Kiai Jamil di Indomilk Hall Stadium Kabupaten Tangerang Banten.

Staf Ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) bidang regulasi dan hubungan antarlembaga Prof Bianto menjelaskan, kejuaraan tersebut mendidik anak-anak untuk sportif dalam bertanding. Mereka akan terbiasa untuk bertindak adil, saling mendukung, dan ujungnya adalah bersatu dalam keragaman untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia.

Read Entire Article
Politics | | | |