Islamic Book Fair 2025 Targetkan 300 Ribu Pengunjung

7 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Islam terbesar di Indonesia, Islamic Book Fair (IBF) 2025, menargetkan 300 ribu pengunjung selama lima hari pelaksanaan, mulai Rabu (18/6/2025) hingga Ahad (22/6/2025). Target ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencatat sekitar 225 ribu pengunjung.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi pameran pada Sabtu (21/6/2025) siang hingga sore, pengunjung pameran buku Islam terbesar ini semakin banyak berdatangan. Tidak hanya dari masyarakat umum, tapi juga dari kalangan pesantren.

Ketua Panitia IBF 2025, Husni Kamil, mengatakan animo masyarakat terhadap IBF tahun ini tetap tinggi meskipun pelaksanaannya bertepatan dengan masa kenaikan kelas di banyak pesantren. “Kita target pengunjungnya 300 ribu. Sampai hari ini sudah lebih dari setengahnya. Ini masih ada Sabtu dan Ahad yang biasanya lonjakan terjadi,” ujar Husni saat ditemui di lokasi pameran, Sabtu (21/6/2025).

Untuk menjaring pengunjung dari kalangan pesantren, panitia IBF telah menginisiasi program "IBF Goes to Pesantren". Kegiatan ini menjalin kolaborasi dengan jaringan 167 pesantren, termasuk mengunjungi langsung 11 di antaranya.

“Kami tidak sekadar promosi, tapi benar-benar membangun hubungan dengan pesantren. Karena itu, pengunjung dari hari Rabu sampai Jumat kemarin mayoritas adalah para santri,” ujar Husni.

IBF 2025 yang mengusung semangat literasi Islam ini juga melibatkan 222 penerbit, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Beberapa penerbit berasal dari Saudi, Mesir, Kuwait, dan Malaysia. Kehadiran penerbit luar negeri ini turut memperkaya ragam koleksi, terutama kitab-kitab klasik yang diminati kalangan santri.

Husni menyebut dukungan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) jiha sangat penting dalam pelaksanaan IBF tahun ini. BSI tidak hanya menjadi sponsor utama, tapi juga menjadi mitra dalam sistem pembayaran nontunai.

“Semua transaksi di pameran ini dilakukan lewat channel pembayaran BSI, baik debit maupun QRIS. Semua peserta sudah disiapkan sistemnya oleh tim BSI,” kata Husni.

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta, Hikmat Kurnia menjelaskan, perbedaan waktu pelaksanaan dari biasanya (Agustus-September) ke Juni sedikit berdampak pada pengunjung di hari-hari awal, karena belum masuk tahun ajaran baru pesantren. Namun, antusiasme kembali naik di akhir pekan.

“Biasanya IBF itu jadi ajang hiburan setelah para santri baru dua bulan masuk. Tapi karena sekarang diadakan sebelum santri baru masuk, efeknya terasa di awal. Tapi Sabtu-Ahad tetap ramai,” ujar Hikmat.

Hikmat menambahkan, IBF tidak hanya menjadi ajang jual beli buku, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi dan kompetisi antarpesantren. Kegiatan seperti lomba cerdas cermat Alquran dan pelatihan kewirausahaan turut menjadi daya tarik bagi pengunjung santri.

“Santri itu harus merasa punya kapasitas dan percaya diri. IBF menjadi tempat mereka menunjukkan kemampuan, bukan cuma soal ilmu agama, tapi juga enterpreneurship dan kemandirian,” ujar penanggung jawab IBF ini. Pameran IBF 2025 masih akan berlangsung hingga Ahad (22/6/2025) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dengan berbagai program menarik di Panggung Literasi dan Panggung Kreasi. Masyarakat dari berbagai kalangan, terutama keluarga Muslim dan pelajar, diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk menambah wawasan keislaman serta memperkuat dukungan pada perjuangan literasi umat.

Read Entire Article
Politics | | | |