Jumlah Investor Syariah di Pasar Modal Indonesia Melejit

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan perkembangan yang positif pada pasar modal syariah di Indonesia, di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. Dari segi jumlah investor syariah, BEI mencatat kini telah mencapai hingga 190 ribu investor. 

“Pasar modal syariah Indonesia juga menunjukkan kinerja pertumbuhan signifikan dalam hal jumlah investor saham syariah. Berdasarkan data dari Anggota Bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (AB-SOTS), jumlah investor syariah per Juli 2025 mencapai 190.039 investor. Jumlah ini meningkat lebih dari 121 persen dalam 5 tahun terakhir, yaitu sejumlah 85.891 investor pada tahun 2020,” tulis BEI dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu (20/9/2025).

Data BEI menunjukkan sampai dengan Agustus 2025, jumlah saham syariah di BEI masih mendominasi dengan persentase mencapai 69 persen dari total saham yang tercatat di BEI. Kemudian, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 63 persen dari total kapitalisasi pasar. 

Adapun, dari nilai transaksi harian, perdagangan saham syariah berkontribusi sebesar 69 persen, frekuensi transaksi 79 persen, dan volume transaksi sebanyak 76 persen.

Tidak hanya itu, BEI menyebut, pasar modal syariah Indonesia telah memiliki mekanisme transaksi saham secara end- to-end yang seluruhnya telah memenuhi prinsip syariah. Mekanisme itu mulai dari pembukaan rekening efek syariah di Anggota Bursa (AB), mekanisme transaksi di BEI, proses kliring dan penjaminan di Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), sampai dengan proses penyimpanan dan penyelesaian transaksi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), serta mekanisme perlindungan dana pemodal di Securities Investor Protection Fund (SIPF). Masing-masing proses tersebut telah memiliki fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). 

“Pasar modal syariah Indonesia juga memiliki produk terlengkap dibandingkan dengan pasar modal syariah secara global yang mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal dan filantropi Islam,” terangnya.

Selain memiliki produk investasi wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf sukuk, pasar modal syariah Indonesia juga memiliki sukuk wakaf pertama di dunia. 

“Pasar modal syariah Indonesia juga mendukung penuh pengembangan green investment sejak tahun 2018 dengan secara konsisten menerbitkan green sukuk. BEI juga telah menjadi anggota Sustainable Stock Exchanges Initiative,” lanjutnya. 

BEI merupakan bursa efek pertama di dunia yang mengembangkan sistem transaksi secara online dengan memenuhi prinsip syariah dan dikenal dengan Sharia Online Trading System (SOTS).

Sistem tersebut terintegrasi mulai dari layanan pembukaan rekening saham syariah di AB penyedia SOTS, proses penyelesaian efek sampai dengan fasilitas Rekening Dana Nasabah (RDN) di Bank Syariah. 

Read Entire Article
Politics | | | |