Iwan Koswara Harap SPMB Tahap Dua di Jabar Berjalan Tanpa Masalah

8 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Iwan Koswara menyampaikan harapan besarnya agar pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) tahap dua di Jawa Barat, pekan depan berlangsung tanpa hambatan, baik dari sisi teknis maupun integritas penyelenggaraan.

Legislator dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menekankan pentingnya keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memastikan seluruh proses seleksi berjalan profesional, transparan, dan bebas dari celah kecurangan.

“Momentum gelombang kedua ini harus dijadikan pembuktian sistem seleksi kita semakin baik. Pemerintah provinsi tidak boleh main-main. Sistem harus dijaga, jangan sampai down atau error, apalagi ketika ribuan peserta sedang mengakses layanan secara bersamaan,” ujar Iwan kepada Republika Selasa (17/6/2025).

Lebih lanjut, ia mengingatkan setiap tahun pelaksanaan SPMB menjadi perhatian publik, karena menyangkut nasib dan masa depan generasi muda Jawa Barat. Karena itu, keandalan sistem teknologi dan integritas sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan seleksi menjadi faktor kunci.

“SPMB ini bukan hanya soal rekrutmen administratif, tapi menyangkut keadilan. Jangan sampai ada indikasi permainan data, manipulasi nilai, atau titipan oknum yang mencederai proses seleksi. Saya minta seluruh pemangku kepentingan mengawal ini bersama-sama,” tegasnya.

Iwan juga menyampaikan, pelaksanaan SPMB tahap satu harus menjadi acuan untuk disempurnakan di tahap kedua. Ia menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh atas proses seleksi sebelumnya, agar berbagai hambatan tidak kembali terulang.

Menurut dirinya, semangat reformasi birokrasi di sektor pendidikan harus diaktualisasikan melalui pelaksanaan seleksi yang jujur dan adil. Untuk itu, ia mengajak masyarakat, termasuk orang tua calon peserta turut mengawasi proses penerimaan siswa baru di tingkat provinsi.

“Anak-anak kita adalah aset masa depan. Jangan korbankan harapan mereka hanya karena kelalaian sistem atau intervensi pihak-pihak tidak bertanggung jawab,” tutup Iwan.

Read Entire Article
Politics | | | |