Jelang Idul Adha, KAI Tambah 7.152 Kursi untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa libur panjang memperingati Kenaikan Isa Almasih, cuti bersama, dan libur Idul Adha dengan mengoperasikan 16 perjalanan kereta api tambahan. Total kapasitas tambahan harian yang disiapkan mencapai 7.152 kursi.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat yang diperkirakan meningkat signifikan selama periode tersebut. “KAI ingin memastikan masyarakat tetap dapat bermobilitas dengan nyaman dan aman selama masa libur panjang ini,” ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).

Anne menjelaskan, kereta tambahan tersebut mencakup berbagai rute favorit, antara lain:

- KA 29F (Argo Anjasmoro) relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir,

- KA 30F (Argo Anjasmoro) relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi,

- KA 58F–59F (Purwojaya) relasi Gambir – Kroya – Cilacap,

- KA 7002B (Gajayana Tambahan) relasi Gambir – Malang,

- KA 7037A (Tambahan Yogyakarta – Gambir),

- KA 7013A (Lodaya Tambahan) relasi Solo Balapan – Bandung,

- KA 212F (Mutiara Timur) relasi Ketapang – Surabaya Gubeng.

Berdasarkan data hingga Sabtu (24/5/2025) pukul 09.30 WIB, KAI mencatat penjualan tiket sementara mencapai 323.121 dari total kapasitas sebanyak 833.416 kursi untuk periode 28 Mei–1 Juni 2025. “Ini menunjukkan masih cukup banyak tiket tersedia bagi pelanggan yang ingin merencanakan perjalanannya,” lanjut Anne.

Ia memperkirakan puncak arus keberangkatan akan terjadi pada 28 Mei 2025. Dari total 161.440 kursi yang tersedia pada tanggal tersebut, tiket yang telah terjual tercatat sebanyak 77.966 kursi atau sekitar 48 persen.

“KAI mengimbau masyarakat segera merencanakan perjalanan dan memesan tiket melalui aplikasi Access by KAI maupun situs booking.kai.id untuk menghindari kehabisan tiket, terutama pada tanggal-tanggal keberangkatan favorit,” ujar Anne.

Read Entire Article
Politics | | | |