6 hours ago
3
Kendaraan dan logo Geely terlihat di dealer mobil di Shanghai, Tiongkok, 17 Agustus 2021.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Produsen mobil China melaju cepat di pasar kendaraan tanpa emisi (ZEV) global, menurut firma riset International Council on Clean Transportation (ICCT). Pasar EV global saat ini tengah mengalami persaingan ketat di antara para pemain utamanya.
China memiliki peran penting dalam transisi EV global, karena kini menyumbang lebih dari 11 juta kendaraan listrik yang terjual setiap tahunnya. “Setara dengan lebih dari setengah penjualan EV global,” kata ICCT dalam sebuah laporan.
Penjualan kendaraan listrik di China melampaui lebih dari satu juta unit dalam satu bulan untuk pertama kalinya tahun ini. “Itu didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan upaya ekspor yang ditargetkan dari produsen Tiongkok,” kata Rho Motion sebelumnya.
Berdasarkan angka
Produsen mobil yang berbasis di China menempati 5 posisi teratas dalam cakupan kelas ZEV, dan 5 dari 6 posisi teratas untuk pangsa penjualan EV, dengan perusahaan seperti Geely dan SAIC, yang telah mencapai 50 persen pangsa penjualan EV pada 2025 atau setahun lebih cepat dari yang direncanakan.
BYD melampaui Tesla dalam penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) global untuk pertama kalinya pada tahun 2024. “Dengan peningkatan 25 persen dalam penjualan BEV dan peningkatan 47 persendalam penjualan gabungan BEV dan kendaraan listrik hibrida plug-in (PHEV) dibandingkan dengan tahun 2023,” kata perusahaan riset tersebut, seraya menambahkan kedua perusahaan tersebut berada dalam kategori "Pemimpin" dalam pemeringkatan tersebut.
"Seiring dengan ekspansi global produsen mobil berbasis di Tiongkok, produsen global terkemuka lainnya menghadapi tekanan mendesak untuk mempercepat transisi mereka sendiri atau berisiko kehilangan posisi kompetitif," kata Drew Kodjak, presiden dan CEO ICCT.
"Bagi industri otomotif global yang lebih luas, ini bukan lagi sekadar tentang memenuhi tujuan masa depan – ini tentang tetap kompetitif saat ini di pasar yang sedang berkembang," tambahnya.
sumber : Reuters
