REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap, Ahmed Shoim El Amin yang akrab disapa Gus Shoim menyampaikan kronologi banyaknya jamaah haji tertinggal, terpisah dan kopernya tertukar.
Gus Shoim yang juga jamaah haji di kloter 8 SOC Solo mengatakan, pada tanggal 12 Mei 2025, kloter 8 SOC dijadwalkan didorong dari Madinah menuju Makkah.
Ada hal yang sangat mengagetkan seluruh jamaah. Yaitu perubahan rombongan berbasis kloter yang sudah ditata dari Indonesia, berubah harus berbasis syarikah. Syarikah adalah penyelenggara ibadah haji dari swasta yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi.
"Dengan pendorongan jamaah haji dari Madinah ke Makkah berbasis syarikah, maka hal itu mengacaukan rombongan dan regu yang telah tertata rapi, di mana efek dari itu adalah satu, bahwa yang berhak naik ke bis dan didorong ke Makkar adalah yang namanya muncul dalam manifest syarikah," kata Gus Shoim melalui pesan suara dari Arab Saudi kepada Republika.co.id, Kamis (15/5)
Dia menjelaskan, kedua, akibat terpecahnya rombongan itu maka jamaah haji lansia sekaligus beresiko tinggi (risti) terpisah dengan anaknya yang mendampingi.
Jamaah haji suami dan istri juga terpisah. Karena jika beda syarikah maka beda hotel. Maka secara otomatis penempatannya sangat merepotkan bagi jamaah haji.
Menurut Gus Shoim, karena tidak diimbangi dengan konsep pemindahan yang matang. Sehingga koper jamaah haji di sebuah bis tertukar dengan koper jamaah haji di bis lain.
"Jadi penumpang dan kopernya tidak sama, akibatnya adalah dropping penumpang dan dropping kopernya di hotel yang sama tapi kopernya punya penumpang yang berbeda, jadi penumpangnya di hotel A, kopernya di hotel B," ujar Gus Shoim.
Gus Shoim mengatakan, dampak dari tertukarnya koper jamaah haji adalah pada tanggal 12 Mei 2025 pukul 08.00 pagi, kloter 8 SOC Solo didorong.
BACA JUGA: Negara Islam yang Ditakuti Israel Ini Peringkat ke-4 Hasil Tes IQ Tertinggi Dunia
Awalnya, jadwal berangkat jam 06.00 tapi karena saking kacaunya dan kurangnya persiapan penempatan jamaah haji di bis berbasis syarikah berakibat lama, sehingga jam 08.00 baru bisa bergeser.
Dia mengungkapkan, karena yang boleh naik bis itu yang terdaftar di manifest syarikah, maka dampaknya ada empat jamaah haji yang tertinggal. Pada saat itu yang tertinggal ada empat jamaah haji. Kemudian dalam beberapa jam, terdapat 33 jamaah haji yang tertinggal.