Kemendag Dorong Pemasaran Afiliasi Tingkatkan Citra Jenama Lokal

23 hours ago 6

Lokakarya bertajuk KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag menggandeng Lazada Indonesia dan Lampu.id untuk mengakselerasi daya saing pelaku usaha lokal melalui strategi pemasaran afiliasi. Langkah itu dilakukan di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan perilaku belanja konsumen.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal S Shofwan, menekankan pentingnya pemahaman strategi digital yang tepat. Paslanya, era ketika ulasan dan rekomendasi personal lebih dipercaya daripada iklan konvensional, kolaborasi dengan afiliator menjadi kekuatan baru yang belum banyak dijamah oleh pelaku usaha lokal.

"Kemendag mendorong pelaku usaha untuk tidak hanya hadir di dunia digital, tapi juga paham cara memainkannya. Pemasaran afiliasi adalah salah satu strategi yang terbukti efektif, tetapi belum dimaksimalkan secara luas. Padahal potensinya sangat besar untuk memperluas pasar dan mengangkat citra jenama lokal," ujar Iqbal dalam lokakarya bertajuk "KolaborAksi: Bikin Lebih Dilirik Lewat Konten dan Koneksi Bareng Affiliator" di Auditorium Kemendag RI, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).

Acara itu dihadiri 200 pelaku ekonomi digital. Mereka terdiri para pemilik usaha yang telah melalui proses kurasi ketat berdasarkan performa bisnis, kesiapan digital, dan prospek pengembangan, serta para pelaku pemasaran berbasis afiliasi.

Iqbal menjelaskan, pada era digital, yang dijual bukan sekadar produk, melainkan persepsi, pengalaman, dan loyalitas konsumen. Dia pun memberikan tips sukses bagi pedagang. "Dimulai dari pelaku usaha yang berani mencoba cara baru dan afiliator yang tulus mendukung produk lokal," ucap Iqbal.

Laporan impact.com dan Cube Asia dalam riset bertajuk "The Power of Influence" memperkuat pernyataan tersebut. Sebanyak 87 persen konsumen Indonesia membeli produk karena rekomendasi afiliator atau influencer. Fakta itu menjadi bukti bahwa pemasaran berbasis afiliasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan dalam membangun kepercayaan konsumen.

Read Entire Article
Politics | | | |