Khutbah Jumat: Peduli Terhadap Muslim Palestina

1 week ago 11

Image Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd, Gr

Khazanah | 2025-04-10 16:17:34

Penulis di kantor DDII Kota Bekasi

*Khutbah Jum’at: Peduli Muslim Palestina. Mengapa Menolong Mereka & Bagaimana Caranya?*

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

الحَمْدُ لِلَّهِ نَاصِرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ، خَاذِلِ الْكَافِرِيْنَ، مُعِزِّ اْلمُوَحِّدِيْنَ، وَفَاضِحِ اْلعُمَلَاءِ وَاْلمُنَافِقِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ إِمَامِ اْلمُجَاهِدِيْنَ، وَقَائِدِ اْلغِرِّ اْلمُحَجِّلِيْنَ، اْلمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهً، نَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا شَيْءَ قَبْلَهُ وَلَا شَيْءَ بَعْدَهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ إِمَامَنَا وَقَائِدَنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ، أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَغَ الرِّسَالَةَ، وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَكَشَفَ اْلغَمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى أَتَاهُ اْليَقِيْنُ

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّه وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ * وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ

أَمَّا بَعْدُ

*Khutbah Pertama*

Mukaddimah Pembukaan Khutbah Jum'at

*Sejarah Palestina*

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh,

Palestina adalah negeri tempat Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ. Negeri yang dibebaskan oleh Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu 6 tahun setelah wafatnya Rasululloh ﷺ dari tangan kaum Nashara/Nashrani (Kristen).

Kaum Muslimin memerintah Palestina dalam kurun waktu yang sangat lama hingga akhirnya dikuasai kembali oleh kaum Nashara.

Namun, para Mujahidin di bawah kepemimpinan Shalahudin al-Ayyubi Rahimahulloh Ta'ala berhasil mengusir mereka dari Yerussalem. Kemudian pada zaman modern ini, orang Yahudi berhasil menjajahnya dan mengusir para penduduknya.

Palestina di zaman dahulu masuk dalam kawasan besar yang disebut dengan Syam. Sebutan Syam untuk saat ini mencakup wilayah Lebanon, Palestina, Yordania dan Suriah. Negeri Syam merupakan negeri yang diberkahi oleh Alloh.

Di dalamnya tedapat Masjidil Aqsha yang pernah menjadi kiblat pertama umat Islam. Salah bagian dari negeri Syam, yaitu Palestina, telah menjadi salah satu wilayah paling panas di muka bumi karena konflik yang terus terjadi antara Negara Israel dengan warga Palestina.

Semua itu bermula ketika pada tahun 1918 Inggris menguasai Palestina setelah sebelumnya dikuasai oleh Khilafah Utsmaniyah sejak 1517 sampai 1917. Liga Bangsa-Bangsa pada saat itu memberikan mandat kepada Inggris untuk menjadi penguasa administratif terhadap palestina.

Liga Bangsa Bangsa juga memberikan ijin pendirian tanah air nasional Yahudi di Palestina yang dimulai pada tahun 1923. Pada tahun 1947, PBB mengusulkan sebuah rencana untuk membagi wilayah palestina menjadi dua bagian.

Yakni sebagian untuk negara Yahudi merdeka dan sebagian lagi untuk negara Arab merdeka. Sementara itu, kota Yerusalem akan dijadikan sebagai wilayah internasional dengan status khusus.

Kelompok Yahudi jelas menyetujui rencana ini karena memang hal itu merupakan rencana jangka panjang mereka. Bangsa Arab menolak mentah-mentah. Kaum Yahudi nekat mengumumkan berdirinya Negara Israel pada tahun 1948.

Hal ini mengakibatkan terjadinya pertempuran Arab Israel pada tahun 1948 dengan hasil akhir kemenangan di pihak Israel dengan menduduki mayoritas wilayah yang dahulu dikuasai Inggris, termasuk di dalamnya sebagian besar wilayah Yesrussalem.

Pada saat itu 700 ribu warga Palestina diusir dari tanah airnya dan tinggal di bebagai wilayah pengungsian. Peristiwa inilah yang dikenal dengan Nakba.

Pada tahun 1967 dalam perang selama enam hari, Israel mencaplok wilayah jalur Gaza dari Yordania dan semenanjung Sinai dari tangan Mesir, juga dataran tinggi Golan dari tangan Suriah.

Wilayah Sinai dikembalikan ke Mesir setelah Mesir setuju untuk memenuhi syarat berupa pengakuan penuh atas kedaulatan Negara Israel. Pendudukan Israel atas Palestina inilah yang sampai sekarang menjadi akar konflik berkepenjangan entah sampai kapan.

Karena bagaimana pun juga, mayoritas warga Palestina menghendaki hengkangnya Israel dari wilayah Palestina. Mereka tidak menerima solusi dua negara yang hidup berdampingan secara damai.

Sementara sebagian kecil tokoh-tokoh Palestina menerima tawaran solusi dunia internasional berupa pendirian dua negara merdeka yaitu Israel dan Palestina.

Tawaran tersebut jelas sangat menguntungkan Israel, dan didukung penuh oleh Amerika. Namun, jelas sangat merugikan warga Palestina sehingga mereka menolak keras dengan harga apa pun.

*Mengapa Harus Menolong Palestina*

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh,

Kita semua mengetahui konflik antara Isarel dengan warga Palestina tidak akan selesai sebelum Israel hengkang dari bumi Palestina.

Lantas apakah kita harus memberikan dukungan dan bantuan kepada kaum Muslimin Palestina? jawabannya, ya tentu saja. Tapi mengapa demikian?

*Ada beberapa sebab mengapa kita harus menolong kaum Muslimin Palestina:*

1. Rasululloh ﷺ memerintahkan untuk menolong saudaranya yang dizhalimi

Rasululloh ﷺ bersabda,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا، فَكَيْفَ نَنْصُرُهُ ظَالِمًا؟ قَالَ: تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ

Dari Anas radhiyallohu ‘anhu, dia berkata: Rasululloh ﷺ bersabda, ”Tolonglah saudaramu yang berbuat zhalim dan yang dizhalimi.” Maka para sahabat bertanya, “Wahai Rasululloh, kami akan menolongnya ketika dia dizhalimi, tapi bagaimana kami harus menolongnya saat dia berbuat zhalim?”.

Rasululloh ﷺ bersabda, “Kalian tahan tangannya (agar tidak bisa berbuat zhalim). [Hadits Riwayat Al-Bukhari (2264)]

2. Perubahan Hukum Jihad

Ibnu ‘Abidin, seorang ulama madzhab Hanafi mengatakan bahwa bila ada sebagian saja dari wilayah perbatasan kaum Muslimin yang diduduki oleh orang kafir maka wajib ‘ain atas penduduk terdekat di wilayah tersebut untuk berjihad dalam rangka mengembalikan wilayah tersebut ke pangkuan Islam.

Bagi mereka yang jauh dari musuh tersebut maka menjadi fardhu kifayah atas mereka jika mereka tidak dibutuhkan.

Jika mereka dibutukan karena kaum muslimin yang di wilayah konflik tidak mampu melakukan perlawanan kepada musuh atau mampu melawan namun mereka malas dan tidak berjihad, maka diwajibkan atas kaum muslimin di daerah yang berada di dekat wilayah konflik tersebut sebagaimana wajibnya shalat dan puasa.

Mereka tidak boleh meninggalkannya dan begitu seterusnya hingga bisa menjadi fardhu atas seluruh kaum Muslimin di timur dan barat secara bertahap” . [Raddul Mukhtar ‘ala Durril Mukhtar Al Musamma bi Hasyiyah Ibni ‘Abidin (6/201), kitab al-Jihad]

3. Wajib membebaskan orang muslim yang ditawan

Para ulama telah sepakat atas wajibnya kaum Muslimin untuk membebaskan orang muslim yang ditawan oleh Musuh kaum Muslimin.

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فُكُّوا الْعَانِيَ يَعْنِي الْأَسِيرَ وَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ وَعُودُوا الْمَرِيضَ

Dalam sebuah hadits dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu, dia berkata, “Rasululloh ﷺ bersabda: “Bebaskanlah orang yang tertahan, maksudnya tawanan, beri makanlah orang yang kelaparan dan jenguklah orang yang sakit”. [Hadits riwayat Al-Bukhari (2819)]

Lantas bagaimana cara memabntu pembebasannya? Bagi yang punya kekuatan militer dengan kekuatan militer. Mestinya ini dilakukan oleh para penguasa negara Arab Muslim di sekeliling Israel.

Bagi yang memiliki kekuatan pengaruh karena posisinya bisa dengan menggunakan posisinya tersebut. Bagi yang punya harta dan bisa dibebaskan dengan harta maka dengan harta.

Bagi yang tidak punya apa pun kecuali doa maka dengan senantiasa memanjatkan doa kepada Allah agar Allah membebaskan kaum muslimin yang ditawan musuh. Hari ini entah sudah berapa ratus kaum muslimin tua, muda, laki-laki dan perempuan serta anak-anak yang ditawan oleh pemerintah Israel secara zhalim.

*Kita & Palestina:*

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh,

Sebagai seorang Muslim di Indonesia, kita memiliki 2 hubungan dekat dengan mereka.

1. Hubungan Palestina dan Indonesia

Perlu kita ketahui bahwa Bangsa Palestina dan Bangsa Indonesia telah memiliki hubungan yang akrab dan kuat sejak lama.

Sejarah mencatat, di masa perjuangan pesiapan kemerdekaan Indonesia para tokoh nasional melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk mendapatkan dukungan atas kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah Belanda dan menjadi sebuah negara yang berdaulat.

Mereka menemui salah seorang Mufti Besar Palestina yang sedang mengamankan diri di Berlin, Al Allamah Fadhilathush Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini Rahimahulloh Ta'ala.

Beliau memberikan dukungan penuh dengan menyatakan dukungannya atas kemerdekaan Bangsa Indonesia dan mengumumkannya di Radio Berlin berbahasa Arab. Dukungan itu disiarkan pada tanggal 6 September 1944 ke Dunia Islam selama dua hari berturut-turut.

Selain itu ada seorang saudagar Kaya Palestina bernama Muhammad Ali Thahir telah terlebih dahulu memberikan dukungan finansial kepada bangsa Indonesia dengan menyerahkan harta dalam jumlah yang cukup besar saat itu saat bekunjung ke Indonesia.

Semenjak itu hingga hari ini, hubungan baik itu terus terjaga dan terjalin dengan baik. Bahkan Bangsa Muslim yang besar ini telah berhasil memberikan sumbangan yang sangat fenomenal kepada Bangsa Palestina dengan mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada tahun 2011 yang lalu.

Pada level pemerintahan, bangsa Indonesia senantiasa berdiri di samping Bangsa Palestina dalam forum-forum internasional dengan memberikan dukungan penuh kepada Palestina untuk medapatkan hak-haknya sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.

Saat sejumlah negara muslim telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, Indonesia tetap bersikukuh dengan pendiriannya dengan tidak mendukung langkah Israel tersebut dan tetap membela Palestina.

2. Hubungan Agama Mereka dan Kaum Muslimin

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh,

Palestina sebagai satu Bangsa Muslim yang tertindas memiliki hubungan yang kuat dengan seluruh kaum Muslimin di muka bumi ini, karena bagi kaum Muslimin problem Palestina bukan sekedar pesoalan antara Palestina sebagai sebuah Bangsa dengan Israel sebagai Bangsa yang lain.

Persoalan Palestina menyangkut urusan agama karena Islam memerintahkan kepada seluruh pemeluknya untuk saling menolong satu sama lain dalam kebaikan dan memberikan pembelaan kepada mereka saat ditindas oleh kaum kafir.

Kaum Muslimin di seluruh dunia akan tertuntut secara syar’i untuk memberikan pembelaan dan dukungan kepada Muslimin yang tertindas di berbagai belahan bumi manapun.

Apalagi negeri Palestina yang di dalamnya terdapat Masjidil Aqsha yang merupakan salah satu dari tiga masjid yang sangat dihormati oleh seluruh umat Islam di dunia ini.

Oleh karenanya, tidak mengherankan, setiap ada agresi militer Isarel terhadap Palestina, itu akan memicu ledakan dukungan dari kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia.

Bahkan, pada agresi pada bulan Ramadhan 2021 ini, dukungan bahkan datang dari sebagian komunitas non muslim baik yahudi sendiri maupun kristen. Ini menunjukkan bahwa kezhaliman itu merupakan kejahatan yang tidak bisa diterima oleh siapapun juga.

Isu Palestina akhirnya tidak sekedar menjadi isu keagamaan namun sudah menjadi isu kemanusiaan. Setiap manusia yang berakal sehat dan memiliki nurani yang bersih pasti tidak akan bisa menerima kezhaliman yang dilakukan Israel atas bangsa Palestina.

*Syubhat Terkait Palestina:*

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh

Setiap kebaikan, selalu ada penghalangnya. Tak terkecuali hal ini. Ada upaya musuh orang beriman untuk memadamkan semangat kaum muslimin untuk menolong saudaranya di Palestina.

1. Palestina Bukan Urusan Kita

Di tengah tekanan yang begitu dahsyat yang menimpa Bangsa Palestina yang miskin dan lemah oleh Militer Israel yang semena-mena dan tidak mengenal belas kasih kepada siapa pun, masih saja ada orang-orang yang telah hilang rasa kemanusiaannya, bukan sekedar telah pupus rasa persaudaraannya seagama.

Mereka tidak mau ambil pusing dengan urusan Palestina yang tertindas. Mereka tidak peduli apa pun penderitaan yang dialami oleh warga Palestina dan menutup mata terhadap berbagai kekejaman militer Israel terhadap bangsa Palestina.

Sebagian Muslim yang mengambil sikap dan pendirian semacam itu menjustifikasinya dengan rasa nasionalisme, tapi nasionalisme yang bisa dikatakan buta. Perang Palestina – Israel bukan urusan kita. Itu urusan bangsa Arab dengan Israel. Kita punya problem sendiri yang perlu diatasi. Demikian menurut mereka.

Seolah sikap ini menunjukkan jiwa patriotisme yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.

Padahal sikap itu hanyalah menyingkap kebenaran kesimpulan dari seorang pemikir besar Islam dari Pakistan, Abul A’la Al Maududi bahwa nasionalisme dalam kehidupan bernegara merupakan egoisme dalam kehidupan bermasyarakat. Secara syar’i sikap semacam itu jelas tidak bisa diterima.

Rasululloh ﷺ bersabda

المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ.

“Seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lainnya. maka Dia tidak akan menzhalimi saudaranya, tidak pula mentelantarkannya, tidak mendustakannya dan tidak pula menghinakannya”. [Hadits riwayat Muslim no. 2564]

2. Rakyat Indonesia masih banyak yang membutuhkan pertolongan.

Mungkin saja ada yang mengatakan bahwa Rakyat Indonesia masih banyak yang membutuhkan pertolongan sehingga tidak perlu memberikan bantuan kepada Palestina.

Memang benar, terdapat banyak orang Miskin di Indonesia saat ini. Hanya saja tingkat penderitaan yang dialami tidak sedahsyat yang diderita oleh saudaranya Muslim di Palestina yang tengah dilanda perang yang tidak seimbang.

Negara Palestina tanpa perang pun sudah kepayahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri karena blokade ketat oleh penjajah Israel, apalagi ditambah dengan perang yang tidak seimbang ini.

Untuk itu, sebagai bangsa yang mulia dan dermawan, sudah selayaknya negeri yang lebih aman dan sejahtera penduduknya ini memberikan kontribusinya kepada mereka.

Orang yang sangat butuh namun masih bersedia memberikan bantuan kepada saudaranya dengan mengalahkan dirinya sendiri adalah orang yang sangat mulia. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -٩-

Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-Hasyr: 9].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

====================

*Khutbah Kedua*

الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَ اْلشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَ امْتِنَانِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى رِضْوَانِهِ

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ

*Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Palestina?*

Ma’asyirol Muslimin rahimakumulloh,

Kita mungkin bertanya kepada diri kita masing-masing, kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina? Meskipun negeri kita jauh sekali dari Palestina, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan.

1. Memberikan Sedekah Terbaik

Bagi mereka yang punya kemampuan harta, dia bisa melakukan jihad harta dengan memberikan sedekah terbaik yang mampu diberikan melalui lembaga kemanusiaan yang kredibel.

Alhamdulillah, banyak Lembaga kemanusiaan yang turut membantu menyalurkan dana ke rakyat palestina. Kita bisa memilih salah satunya.

2. Memboikot Produk Israel

Atau bisa pula dengan melakukan boikot produk – produk Israel di negeri ini bila memang ada dan memungkinkan untuk dilakukan. Kalau menurut Akhina Ustadz Muhammad Husein Gaza, Lc ketika ngisi Tabligh Akbar di salah satu Masjid di Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi tetap gaungkan terus dimanapun Tagar ataupun hastag #BoikotFisabilillah yang mana Penulis (UAF) sebagai Ketua Pelaksana Tabligh Akbarnya.

3. Jihad Media

Bisa juga dengan jihad media dengan beberapa tujuan:

Memberitakan informasi yang benar tentang kondisi di Palestina

Menggalang dukungan masyarakat Muslim di Indonesia melalui agar memberikan bantuan kepada mereka

Mengecam tindakan Isarel atas Palestina melalui media informasi

4. Membantu menjelaskan duduk permasalah Palestina

Bagi para juru dakwah bisa dengan memberikan penjelasan yang benar dan lengkap tentang bagaimana seorang Muslim memandang persoalan Palestina. Uraikan masalah palestina dari akar permasalahannya.

Hal ini untuk mengungkap masalah yang sebenarnya terjadi. Sebab, tidak sedikit syubhat yang beredar yang mengaburkan masalah palestina. Sehingga, ada kaum muslimin yang abai terhadap masalah tersebut dan menjadi acuh.

5. Mendo'akan Saudara Muslim di Palestina

Dan yang tak kalah pentingnya adalah senantiasa mendo'akan bangsa Muslim Palestina agar mendapatkan pertolongan Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam menghadapi keganasan penjajah Israel dan memohon agar bangsa yang tertindas tersebut bisa meraih kemerdekaannya.

Semua muslim bisa berdo'a karena tanpa biaya dan bisa dilakukan kapan saja terutama saat-saat mustajab. Doa ini perlu dilakukan secara terus menerus dengan penuh kesungguhan bukan sekedar musiman saat terjadi agresi saja namun hingga Palestina mendapatkan kemerdekaannya.

Semoga Alloh Ta’ala akan mencatat doa semacam ini sebagai kontribusi dalam jihad untuk kebebasan Palestina, meskipun paling lemah, yang bisa kita lakukan saat jihad dengan jiwa dan harta tidak bisa kita lakukan. Wallohu A’lam.

*Do'a Penutup*

Demikian khutbah Jumat tentang muslim Palestina yang bisa kami sampaikan. Marilah kita akhiri dengan berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

فَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا عَلَى سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخَرِيْنَ وَإِمَامِ اْلمُرْسَلِيْنَ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَبِيْرًا

اللَّهُمَّ أَنْجِ اْلمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ فِيْ بِلَادِ الشَّامِ، وَفِيْ مَشَارِقِ اْلأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَاجْعَلْ لَهُمْ فَرْجًا وَمَخْرَجًا

اللَّهُمَّ انْصُرْ اْلمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِكَ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَوَفِّقْهُمْ لِاتِّبَاعِ كِتَابِكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ، وَيَسِّرْ لَهُمْ أَسْبَابَ النَّصْرِ وَفَتْحِ بَيْتِ اْلمَقْدِسِ وَإِقَامَةِ شَرِيْعَتِكَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ

اللَّهُمَّ اجْعَل هَذَا اْلبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئنًّا رَخَاءً وَسَائِرَ بِلاَدِ اْلمُسْلِمِيْنَ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، اللَّهُمَّ انْصُرِ اْلمُجَاهِدِيْنَ اْلمُؤْمِنِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلِيًّا وَنَصِيْرًا، وَمُعِي

Semoga bermanfaat, Fastabiqul Khoirot, Nun Walqolami Wama'yasthurun, Khaibar Khaibar ya Yahud Jaisyu Muhammad Sawfa Yahud, Isy Kariman Aw Mut Syahidan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Disampaikan Oleh:

*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, Gr* حفظه اللّٰه تعالى (UAF/Ustadz Abu Fayadh) bin *Dr. H. Subo Sukamto, M.Sc* bin *Mbah Robikun* رَحِمَهُ اللهُ bin *Mbah Ki Nuryorejo* رَحِمَهُ اللهُ (Tokoh dari Purworejo Jawa Tengah Desa Ngaglik)

(Panitia pada BBP/Bekasi Bersama Palestina Jilid 1, 2 dan 3, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Pengurus ICMI/Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orda Kota Bekasi dan PERSADA 212 DTK/Dewan Tanfidzi Kota Bekasi)

DiKoreksi/Muroja'ah:

*Al Ustadz Zaki Mubaroh, Lc, M.Pd* حفظه اللّٰه تعالى

(Pengajar Taklim Kuliah Subuh Mushola Al Hidayah RW.015 Bekasi Permai Kota Bekasi, Sabtu Pekan Pertama Bahas *Kitab Al Ushul Ats-Tsalatsah*, Praktisi Agama dan Kependidikan)

*Raih Amal Sholih...!!!*

Sebarkan seluas-luasnya Info ini Khususnya kepada Khatib Jum'at agar bisa menyampaikan informasi ini, Syukron. Barokallohu' fiikum

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Politics | | | |