REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bertobat, sebagian pendosa kerap merasa terlalu kotor untuk bersujud kepada Allah. Mereka sering kali bertanya, “Masih pantaskah aku kembali kepada Allah?”
Padahal, dalam Islam, rahmat Allah bukan hanya tersedia bagi yang suci, tetapi justru terbuka lebar bagi mereka yang pernah jatuh. Allah bukan hanya Maha Pengampun, tetapi juga Maha Penyayang terhadap siapa pun yang ingin pulang, meski dalam keadaan penuh luka dan aib.
Dalam Islam, terdapat sejumlah kisah para pendosa yang akhirnya dicintai Allah SWT. Di antaranya adalah kisah pemuda yang membunuh 100 orang dan wanita pezina yang memberi minum seekor anjing.
1. Pendosa yang Membunuh 100 Orang
Dari Abu Sa’id Al-Hudri RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Di antara (umat) sebelum kalian, terdapat seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang."
Setelah membunuh 99 orang, pemuda itu juga membunuh satu rahib lagi karena tak diberi harapan. Menukil Tafsir Al-Qur’anil 'Adhim, Ibnu Katsir Addimasyqi juz 4 halaman 57:
فَسَأَلَ عَنْ اَعْلَمِ اَهْلِ الْعِلْمِ فَدُلَّ عَلَى رَاهِبٍ فَاَتَاهُ فَقَالَ: اِنَّهُ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ نَفْسًا فَهَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ ؟
فَقَالَ: لَا. فَقَتَلَهُ فَكَمَّلَ مِائَةً.
"Lalu pemuda itu bertanya, di manakah orang alim? Lalu ditunjukkan kepada seorang rahib. Dia datang dan berkata bahwa ia telah membunuh 99 orang. 'Apakah masih ada kesempatan bagiku untuk diterima tobatnya?' Rahib itu menjawab: 'Tidak ada.' Maka pemuda itu membunuhnya hingga genap 100 orang."
Meski begitu, pemuda itu tetap mencari kebenaran, bertobat, dan wafat dalam perjalanan hijrahnya. Malaikat rahmat menjemputnya karena Allah melihat niatnya, bukan masa lalunya.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang mukmin bila melakukan dosa, di hatinya diberi bintik hitam. Bila ia bertobat, meninggalkan dosa itu, dan memohon ampun kepada Allah, maka hatinya kembali bersih. Namun jika tidak, bintik itu akan menutupi hatinya.” (HR Tirmidzi)