Konvoi Kemanusiaan Ditahan Mesir, Israel Lakukan Lockdown Total

7 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Sebuah kamp solidaritas diadakan di Karachi Press Club untuk mendukung aksi Global March to Gaza. Kamp ini diikuti oleh para tokoh politik dan agama, anggota masyarakat sipil, aktivis hak asasi manusia (HAM), dan mahasiswa.

Diselenggarakan bersama oleh Palestine Foundation Pakistan, Federal Urdu University, dan lembaga pemikir KAP, perkemahan ini bertujuan untuk mengekspresikan dukungan terhadap konvoi darat internasional ke Gaza, Palestina. Konvoi yang dimulai dari Aljazair dan mencapai Mesir setelah melintasi beberapa negara, telah diblokir di perlintasan Rafah oleh pihak berwenang Mesir, yang dilaporkan menggunakan kekerasan terhadap para aktivis perdamaian, dilansir laman The Express Tribune, Senin (16/6/2025).

Para pembicara di kamp tersebut mengkritik keras Pemerintah Mesir karena menghalangi bantuan kemanusiaan dan menghambat konvoi Gaza, serta menuduh Amerika Serikat (AS) terlibat dalam blokade tersebut. Mereka juga mengutuk serangan Israel baru-baru ini terhadap Iran, dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme negara.

Para peserta menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dengan memblokir makanan dan bantuan serta mengebom warga sipil, dan mengutuk komunitas internasional dan para pemimpin Muslim atas sikap diam dan kelambanan mereka mencegah genosida. Para pembicara menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel oleh negara-negara Muslim dan menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk mengambil sikap yang lebih tegas dalam mendukung Palestina dan Iran.

Sementara itu di Tepi Barat, Palestina, Israel melakukan lockdown total. Diberitakan Days of Palestine pada Senin (16/6/2025), pasukan penjajah Israel telah mengintensifkan penguncian militer mereka di seluruh Tepi Barat, Palestina selama tiga hari berturut-turut. Israel menutup hampir semua pintu masuk dan keluar ke kota, kota kecil dan desa-desa.

Israel melakukan total lockdown sambil melakukan penggerebekan dan penangkapan di Tepi Barat, Palestina yang sedang dijajah Israel. Menurut laporan, pasukan Israel telah memblokir jalan-jalan utama dengan blok beton dan gerbang besi, yang sangat membatasi pergerakan warga Palestina. Bersamaan dengan itu, kampanye penangkapan berskala besar telah melanda beberapa distrik, dengan puluhan pemuda Palestina ditahan, dikutip dari laman Days of Palestine, Senin (16/6/2025).

Di Yerusalem yang dijajah, semua jalur akses ke kota-kota di sekitarnya tetap ditutup. Pada Ahad (15/6/2025) subuh, pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Shu'fat di timur laut Yerusalem dan menangkap dua pemuda setelah menggerebek rumah mereka. Di kota Abu Dis, sebelah tenggara kota, tentara dilaporkan menyerang para pemuda saat melakukan interogasi di lapangan dan menyerbu beberapa rumah.

Di Ramallah dan al-Bireh, tentara Israel memperkuat kehadiran mereka di pintu-pintu masuk utama, mendirikan pos-pos pemeriksaan militer dan menutup rute ke beberapa desa di sekitarnya, termasuk Rawabi, Ras Karkar, Deir Ammar, Turmus Ayya, dan Sinjil. Pintu masuk utama ke kota al-Taybeh juga ditutup.

Read Entire Article
Politics | | | |