Konvoi Soumoud Menuju Gaza Tiba di Libya

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI – Beberapa kendaraan dari Konvoi al-Soumoud alias Ketabahan untuk mematahkan pengepungan di Gaza, yang berangkat dari Tunisia pada Senin, telah mulai menyeberang ke Libya. Mereka melintas melalui perbatasan Ras Jedir dengan Tunisia.

Konvoi tersebut tiba kemarin malam di kota Ben Guerdane di Tunisia selatan, perhentian terakhirnya di Tunisia sebelum memasuki Libya melalui penyeberangan perbatasan Ras Jedir.

Penyelenggara konvoi tersebut bersikeras bahwa konvoi tersebut tidak membawa bantuan atau sumbangan, melainkan bertujuan untuk berpartisipasi dalam gerakan global untuk mematahkan pengepungan di Gaza.

Konvoi darat ketabahan, yang diselenggarakan oleh Koordinasi Aksi Gabungan untuk Palestina, berangkat Senin pagi dari Jalan Mohammed V di pusat Tunis, dalam sebuah gerakan populer untuk mematahkan pengepungan yang diberlakukan di Gaza.

Konvoi kemanusiaan darat pertama ini mencakup puluhan bus dan mobil yang membawa lebih dari 1.500 orang dari Aljazair, Maroko, dan Mauritania, dan yang lainnya bergabung dari Libya. Para peserta konvoi akan mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam agresi Israel dan menyingkap kebungkaman komunitas internasional.

Konvoi tersebut menuju ke beberapa kegubernuran Tunisia untuk mengumpulkan peserta yang tersisa, dimulai dari Sousse, kemudian Sfax, Gabes, dan terakhir Medenine, khususnya perbatasan Ras Jedir yang melintasi perbatasan dengan Libya, sebelum memasuki Libya dini hari hari ini.

Konvoi tersebut akan melakukan perjalanan melalui Libya melalui Tripoli, Misrata, Sirte, Benghazi, dan Tobruk, sebelum memasuki perbatasan Sallum Mesir pada 12 Juni, tiba di Kairo, dan kemudian melintasi perbatasan Rafah pada tanggal 15 bulan yang sama.

Bertepatan dengan peluncuran konvoi ketabahan untuk mematahkan pengepungan yang diberlakukan di Gaza, kapal Madleen, yang membawa 12 aktivis internasional yang hendak mematahkan pengepungan Gaza, dibajak pada Senin dini hari oleh komando angkatan laut Israel.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 11 aktivis dan jurnalis yang ditahan di Madleen telah “tiba di Bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka”. Beberapa dari mereka “diperkirakan akan berangkat dalam beberapa jam ke depan”, katanya pada X.

"Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas kehakiman, sesuai dengan hukum Israel, untuk mengizinkan deportasi mereka. Konsul dari negara asal penumpang menemui mereka di bandara," tambahnya.

Gerakan Madleen dan Soumoud untuk mematahkan pengepungan di Gaza terjadi sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil internasional yang terdiri lebih dari 30 negara, bekerja sama dengan Koalisi Freedom Flotilla, Global March to Gaza, dan Joint Action Coordinate for Palestine.

Konvoi tersebut juga dilakukan dalam konteks kemanusiaan yang tragis akibat blokade yang mencekik di Jalur Gaza, dan dalam konteks perang pemusnahan Israel terhadap masyarakat Jalur Gaza, menyusul operasi yang dilancarkan oleh faksi perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, pada 7 Oktober 2023.

Read Entire Article
Politics | | | |