Banjir melanda Provinsi Phyongan Utara, Korea Utara.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korban jiwa dalam cuaca ekstrem yang melanda Korea Selatan (Korsel) terus bertambah. Dua orang dinyatakan tewas dan dua lagi hilang usai longsor yang dipicu hujan deras menyapu Kota Gapyeong.
Total korban jiwa menjadi 14 orang dan 12 dinyatakan hilang sejak hujan mengguyur Rabu (16/7/2025) lalu. Biro prakiraan cuaca Korsel mengatakan hujan berhenti pada Ahad (20/7/2025) dan diikuti gelombang panas.
Dilansir dari laman Reuters, selain menewaskan belasan orang, cuaca ekstrem di Korsel juga memaksa ribuang orang mengungsi dan merusak berbagai bangunan dan infrastruktur. Biro cuaca setempat masih memberlakukan peringatan hujan deras di sebagian besar wilayah di negara itu.
Biro tersebut menyarankan warga untuk berhati-hati dan waspada terhadap longsor. Kementerian Dalam Negeri mengatakan mereka sempat mengevakuasi lebih dari 5.000 orang tapi kini jumlah orang ditempat penampungan mulai turun menjadi 3.297 orang.
Kementerian mengatakan selama 24 jam hingga Jumat (18/7/2025) dini hari hujan dengan intensitas lebih dari 400 milimeter melanda beberapa daerah di sebelah selatan Korsel. Hujan deras pada Kamis di Gwangju merupakan total harian tertinggi dalam 86 tahun.
Dalam pernyataannya Jumat lalu Kementerian mengatakan empat orang tewas dan dua orang hilang. Dua orang terjebak di dalam mobil di jalan yang tergenang air, dan satu orang tewas di basement yang terendam air di Provinsi Chungcheong Selatan Tengah.
Seorang pemadam kebakaran mengatakan seorang pengemudi tewas setelah dinding tepi jalan setinggi 10 meter (33 kaki) runtuh menimpa kendaraan yang sedang melaju di Osan, sekitar 44 kilometer selatan Seoul.
Presiden Lee Jae Myung menyerukan peran pemerintah yang lebih kuat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana, dengan mengatakan bahwa meskipun bencana alam sulit dicegah, lebih banyak yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan dan memperingatkan masyarakat.
“Saya melihat ada kasus di mana korban jiwa terjadi karena respons yang buruk meskipun situasi tersebut dapat diprediksi dengan wajar,” katanya dalam rapat darurat tentang cuaca pada Jumat, seraya menyerukan agar semua sumber daya yang tersedia dikerahkan.