Maksimalkan Serapan Dana Transfer dari Pusat, Dedi Mulyadi: Tinggal Sisa Rp 10 Miliar

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jawa Barat (Jabar), terus berupaya untuk mengoptimalkan serapan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Menurut Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, pihaknya berhasil menyerap maksimal dana transfer dari pemerintah pusat ke Jabar.

Dedi mencatat, dari total anggaran transfer sekitar Rp11 triliun, saat ini hanya tersisa sekitar Rp10 miliar di kas daerah. "Hari ini anggaran dana transfer pusat kepada daerah di Provinsi Jawa Barat kurang lebih Rp11 triliun dan sisa di kas daerah hanya tinggal Rp10 miliar. Serapannya sudah sangat tinggi," ujar Dedi, Kamis (13/11/2025).

Berdasarkan data realisasi keuangan Pemprov Jabar, pendapatan transfer dari pemerintah pusat mencapai Rp11,69 triliun, dengan realisasi belanja sebesar Rp10,22 triliun. Sehingga, tingkat serapan dana transfer mencapai 98,24 persen, dan hanya menyisakan sekitar Rp182 miliar dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

Dari rincian tersebut, Dana Alokasi Umum (DAU) terealisasi 99,36 persen, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik mencapai 98,77 persen, dan DAK Non-Fisik-yang mencakup BOS Reguler, Tunjangan Profesi Guru (TPG), hingga layanan kesehatan, menyentuh 99,85 persen.

Dedi mengatakan, tingginya serapan anggaran menjadi bentuk komitmen Pemprov Jabar dalam mengoptimalkan belanja publik. Menurutnya, seluruh sektor proyek pembangunan saat ini sedang digenjot, terutama untuk infrastruktur, jaringan listrik, hingga layanan dasar masyarakat.

"Kami ingin menggenjot seluruh pembangunan infrastruktur jalan dengan drainasenya, dengan PJU-nya. Kami ingin menggenjot normalisasi sungai, jaringan listrik ke masyarakat menengah ke bawah agar mengalir dengan baik, pembangunan ruang kelas baru, serta peningkatan layanan kesehatan dan publik lainnya," katanya.

Saat ini, kata Dedi, pihaknya sedang dalam perjalanan menuju Kabupaten Karawang untuk rapat koordinasi bersama Bina Marga dan Jasa Marga. Pertemuan tersebut membahas pembenahan jalan nasional serta upaya normalisasi sungai di seluruh wilayah Jabar.

"Saya ingin membenahi seluruh jalan nasional di Provinsi Jabar yang mengalami perubahan peruntukan. Sehingga jalan itu kelihatan kumuh. Kami juga akan menormalisasi sungai di seluruh Jawa Barat supaya banjir bisa terhindarkan," katanya.

Dedi menambahkan, setelah serapan dana transfer dari pusat hampir tuntas, saat ini pihaknya hanya mengandalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan yang masih berjalan. "Kami sekarang tinggal mengharapkan dana dari pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan pembangunan," katanya.

Ia pun meminta doa dari seluruh warga Jawa Barat agar seluruh program pembangunan dapat berjalan lancar. "Mohon doanya agar kami bisa bekerja dengan baik demi kepentingan masyarakat Jawa Barat," kata Dedi.

Read Entire Article
Politics | | | |